Makanan Unik Asal Jepang Ikan Fugu, Yaitu Ikan Buntal Yang Terkenal Karena Bisa Menjadi Hidangan Yang Lezat Namun Berbahaya. Fugu
Penemuan Roti Pertama Kali Bukan Mesir Namun Dari?
Penemuan Roti Pertama Kali Bukan Mesir Namun Dari?

Penemuan Roti Pertama Kali Bukan Mesir Namun Dari?

Penemuan Roti Pertama Kali Bukan Mesir Namun Dari?

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Penemuan Roti Pertama Kali Bukan Mesir Namun Dari?
Penemuan Roti Pertama Kali Bukan Mesir Namun Dari?

Penemuan Roti Pertama Kali Bukan Mesir Namun Dari?, Maka Dengan Ini Bangsa Mesir Sejak Lama Di Anggap Penemu Roti Sekiar Tahun 8000 SM. Merupakan bukti tertua asal makanan ini berasal dari situs arkeologis di Yordania sebagai Shubayqa 1. Sehingga karena sebab itu Penemuan Roti ini sisa-sisa adonan yang terbakar dan berusia sekitar 14.000 tahun. Dalam hal tersebut ini adalah pada periode Neolitikum atau Zaman Batu Akhir. Beberapa bukti arkeologis menunjukkan bahwa manusia prasejarah mulai mengolah biji-bijian. Dan sudah menyadari bahwa mereka dapat di olah menjadi adonan yang kemudian di panggang untuk menghasilkan roti.

Hal tersebut yang berdasarkan dari suatu Penemuan Roti atau batu kuno di New South Wales yang sudah di gunakan. Sebagai hal untuk mengubah biji-bijian menjadi berupa bentuk sebagai tepung yang untuk di panggang. Sehingga dengan berupa dari pada awalnya, proses pembuatan roti mungkin terjadi secara tidak sengaja ketika biji-bijian terkena api dan mengalami fermentasi alami. Kemudian, manusia menyadari hasil akhir yang lezat dan berguna ini. Dan tentunya mereka mulai mengembangkan teknik dan proses untuk membuat roti dengan sengaja.

Dalam sebuah bentuk dari perkembangan pertanian pada masa itu, termasuk budidaya tanaman seperti gandum dan jelai, berkontribusi pada munculnya produksi roti secara lebih terorganisir. Roti menjadi bagian integral dari diet manusia seiring waktu, dan teknik pembuatan roti terus berkembang sepanjang sejarah.

Umumnya adalah merupakan dari analisis fosil tinja manusia dari situs arkeologi di wilayah seperti Jazirat al-Maghreb (Levantine Corridor). Yang hanya untuk menunjukkan bukti konsumsi biji-bijian yang sudah di olah. Dan terus menampilkan bahwa manusia prasejarah mungkin telah mulai mengkonsumsi roti sebagai bagian dari diet mereka. Maka halnya yakni seperti Göbekli Tepe di Turki dan Jericho di Palestina, menunjukkan bahwa manusia prasejarah mulai beralih dari gaya hidup pemburu-pengumpul menuju pertanian. Dan juga perkembangan pertanian ini termasuk budidaya tanaman, seperti gandum.

Ilmuan Dari Penemuan Roti Berusia 14.000 Tahun

Melalui dari sebuah jenis hal berbentuk ahli arkeologi dan ahli sains melakukan analisis mikroskopis dan kimiawi pada sisa-sisa arkeologis untuk mengidentifikasi tanda-tanda pengolahan biji-bijian dan produksi roti. Ini termasuk penelitian mikroskopis pada alat-alat penggilingan dan pemanggangan yang ditemukan di situs-situs kuno. Sehingga dengan setiap macam hal dari penelitian juga mencakup upaya untuk merekonstruksi teknik pembuatan roti pada masa itu. Percobaan percobaan pembuatan roti menggunakan teknik-teknik yang mungkin digunakan pada masa prasejarah memberikan wawasan tentang bagaimana manusia pertama kali mengembangkan proses ini. Namun dari suatu Ilmuan Dari Penemuan Roti Berusia 14.000 Tahun berasal dari situs arkeologi Shubayqa 1 di Yordania menjadi objek penelitian oleh sejumlah ilmuwan dan arkeolog. 

Kemudian dari bagian yang terdapat salah satu peneliti yang terlibat dalam penelitian tersebut adalah Amaia Arranz-Otaegui. Maka dari seorang arkeobotanis yang pada saat itu berada di University of Copenhagen. Termasuk merupakan salah satu penulis dalam artikel yang di terbitkan pada tahun 2018. Yaitu di jurnal “Proceedings of the National Academy of Sciences” yang menggambarkan penemuan tersebut.

Kemudian dalam Amaia Arranz-Otaegui dan timnya melakukan analisis terhadap sisa-sisa adonan yang terbakar yang di temukan di situs tersebut. Sehingga pada sebuah bentuk pada sasil penelitian mereka menunjukkan bahwa manusia pada masa itu. Tentunya telah berhasil untuk memiliki pengetahuan dasar tentang pengolahan biji-bijian untuk membuat roti.

Di hal seperti berupa berikut ini penelitian yang sangat memberikan wawasan baru tentang perkembangan pertanian dan pengolahan makanan pada periode Neolitikum atau Zaman Batu Akhir.

Seperti Apa Rasa Roti Tertua Di Dunia

Setiap bentuk dari bagian para ahli dan peneliti yang terlibat dalam studi tentang roti tertua di dunia. Yakni merupakan dari situs arkeologi Shubayqa 1 di Yordania tidak memberikan deskripsi rasa secara rinci. Dan karena sebab itu Seperti Apa Rasa Roti Tertua Di Dunia melansir dari BBC News, yang kini terlihat tampak seperti roti biasa atau pipih dan kemungkinan rasanya agak varietas roti mulgarin. Dengan di buat melalui sebuah gabungan dari beragam jenis beras, gandum, biji-bijian dan juga kacang-kacangan.

Maka pada bagian yang merupakan sebuah bentuk dari studi tersebut lebih fokus pada analisis arkeobotani dan teknik pembuatan roti. Lalu melalui dari masa Mesolitikum, dan tidak memberikan informasi yang spesifik mengenai cita rasa roti tersebut. Hingga karena itu dari eksperimen yang dilakukan untuk merekonstruksi teknik pembuatan roti dengan menggunakan bahan-bahan dan alat-alat yang sesuai dengan zaman Mesolitikum, para ahli menyimpulkan bahwa roti tersebut kemungkinan memiliki rasa yang berbeda dari roti modern.

Bahkan dari sebagai jenis yang memiliki suatu Varietas gandum yang digunakan, metode penggilingan. Dan bahkan juga absennya bahan tambahan modern seperti ragi dapat mempengaruhi karakteristik dan rasa roti. Maka saat ini apabila ketika para peneliti mencoba membuat roti dengan cara yang di duga mirip dengan teknik .Tentunya ada di gunakan pada masa itu, mereka menghasilkan roti. Kemudian melalui dari bagian yang lebih padat dan kasar di bandingkan dengan roti modern.

Sebab dari kerja sama tersebut ini merupakan bagian dengan mendukung gagasan bahwa roti pada masa Mesolitikum. Sehingga juga karena itu mungkin memiliki tekstur dan rasa yang berbeda karena perbedaan dalam bahan dan teknologi produksinya. 

Bahkan di dalam sebuah macam bentuk yang seperti dokumen-dokumen konteks arkeologi, yang mencakup catatan-catatan. Yang sudah di temukan bersama-sama dengan artefak-artefak, dapat memberikan konteks tambahan tentang kehidupan ekonomi dan administratif masyarakat Mesir Kuno.

Sejarah Roti Yang Telah Ada Sejak 6.000 Tahun Lalu

Dan karena ini ialah hal roti yang kian telah menjadi bagian integral dari berbagai budaya di seluruh dunia selama ribuan tahun. Kemudian pada bagian daerah yang kini di Mesir Kuno, roti memiliki peran sentral dalam diet masyarakat. Mereka menggunakan jenis gandum yang berbeda dan mengembangkan berbagai teknik pembuatan roti. Sehingga Sejarah Roti Yang Telah Ada Sejak 6.000 Tahun Lalu tentunya bagian dari sebuah sejarah budaya dari sektor negara barat.

Seperti dengan yang kian di lansir oleh dari CNN, Senin (20/9/2021), sourdough starter dengan di buat dari sebuah bentuk kombinasi tepung dan air.

Namun, melalui dari sebuah hal Budaya Yunani dan Romawi Kuno memiliki berbagai jenis roti, termasuk roti putih dan roti gandum. Dalam bentuk seperti itu merupakan yang sudah dianggap sebagai makanan pokok, dan proses penggilingan gandum semakin diperbaiki dengan ditemukannya teknologi penggilingan tangan dan kemudian penggilingan air. Maka di Asia, berbagai jenis roti dan adonannya telah ada selama ribuan tahun. Misalnya, di India, roti seperti naan dan chapati telah menjadi bagian penting dari makanan sehari-hari.

Dan bahkan terdapat sebuah Revolusi Industri dan Roti Modern:

Sejak pada abad ke-19, dengan adanya Revolusi Industri, proses pembuatan roti mengalami perubahan signifikan. Penggilingan dan pemanggangan menjadi lebih terotomatisasi, memungkinkan produksi roti secara besar-besaran. Roti putih yang dihasilkan secara massal menjadi lebih umum di pasaran. Sehingga memberikan segala macam bentuk hasil dari sebuah hal Penemuan Roti.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait