Operasi Lasik, Kenali Proses Hingga Efek Sampingnya!
Operasi LASIK Atau Laser-Assisted In Situ Keratomileusis Adalah Prosedur Pembedahan Refraktif Untuk Memperbaiki Gangguan Penglihatan. Umumnya untuk memperbaiki masalah penglihatan seperti miopi (rabun jauh), hipermetropi (rabun dekat) dan astigmatisme. Namun, terdapat sedikit perbedaan dalam penerapan teknik LASIK untuk pasien miopia dan astigmatisma. Dalam miopia, kornea harus di ratakan, sehingga laser lebih banyak menghilangkan jaringan kornea di bagian tengah di bandingkan bagian samping. Sementara itu, pada astigmatisma, mata mengalami perataan yang lebih panjang pada satu sumbu (vertikal) di bandingkan dengan sumbu lainnya (horizontal). Prinsip dasar bedah refraktif pada pasien astigmatisma adalah untuk menyesuaikan kornea pada meridian yang curam atau meratakan meridian yang datar, bahkan dapat dilakukan kombinasi antara keduanya.
Operasi LASIK (Laser-Assisted In Situ Keratomileusis) umumnya dilakukan ketika pasien masih berada dalam keadaan sadar. Keadaan sadar dalam proses tindakan memungkinkan dokter bedah untuk berkomunikasi dengan pasien, memberikan instruksi dan memantau respons mata secara langsung selama tindakan. Hanya saja, pasien akan di berikan tetes anestesi lokal untuk meredakan rasa tidak nyaman atau sensasi perih di mata. Anestesi lokal ini cukup untuk mematikan rasa nyeri pada bagian mata saja.
Dalam tindakan lasik, alat yang berfungsi untuk membuat flap pada kornea mata disebut dengan mikrokeratom atau femtosecond laser. Mikrokeratom adalah pisau bedah mikro yang digunakan secara manual. Sedangkan femtosecond laser adalah alat yang menggunakan teknologi laser femtosecond untuk membuat flap kornea secara presisi dan tepat. Kedua alat ini berfungsi untuk membuka flap pada permukaan kornea. Sehingga dokter bedah mata dapat mengakses lapisan tengah kornea untuk melakukan modifikasi dengan laser eksimer dan memperbaiki ketidaksempurnaan penglihatan.
Dalam beberapa dekade terakhir, teknologi LASIK terus berkembang sehingga memungkinkan adanya peningkatan keakuratan dan keselamatan. Meskipun Operasi LASIK telah membantu banyak orang memperoleh penglihatan yang lebih baik, namun butuh seorang dokter untuk menentukan apakah LASIK sesuai untuk kondisi mata individu atau tidak.
Tingkat Keberhasilan Operasi LASIK Di Seluruh Dunia Mencapai Sekitar 96-98 Persen
Berdasarkan data statistik global yang di kumpulkan oleh Seed Scientific, Tingkat Keberhasilan Operasi LASIK Di Seluruh Dunia Mencapai Sekitar 96-98 Persen. Hanya sebagian kecil (1,2%) yang merasa tidak puas dengan hasil tindakan LASIK. Sehingga, dapat di katakan bahwa Operasi LASIK menawarkan sejumlah manfaat signifikan bagi individu yang mengalami gangguan penglihatan, seperti rabun dekat, rabun jauh dan astigmatisme. Salah satu manfaat utama dari LASIK adalah perbaikan penglihatan yang cepat dan efektif. Dengan demikian, memungkinkan banyak orang untuk mengurangi atau bahkan sepenuhnya menghilangkan ketergantungan pada kacamata atau lensa kontak.
Kecepatan pemulihan juga menjadi salah satu keuntungan utama LASIK. Sebagian besar pasien melaporkan perbaikan penglihatan yang signifikan dalam beberapa jam setelah operasi. Banyak dari mereka dapat kembali ke aktivitas sehari-hari tanpa kacamata atau lensa kontak dalam waktu singkat. Sehingga, memberikan kebebasan dan kenyamanan yang luar biasa bagi individu yang sebelumnya bergantung pada alat bantu penglihatan.
Selain itu, LASIK memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dan risiko komplikasi yang relatif rendah, terutama ketika dilakukan oleh dokter berpengalaman. Pasien juga dapat mengharapkan perbaikan yang stabil dalam jangka panjang setelah pemulihan penuh.
Beberapa selebriti tanah air juga pernah melakukan operasi LASIK, contohnya seperti pemain film surat kecil untuk Tuhan, Dinda Hauw. Alasannya memilih tindakan ini adalah karena memiliki mata minus. Pada suatu ketika, Dinda bersama sang suami mengungi sebuah mall, lalu merasa di sapa oleh temannya. Namun ia tidak bisa melihat secara jelas siapa yang baru saja menyapa. Dari kejadian tersebut, Dinda memberanikan diri untuk melakukan Tindakan LASIK.
Ada Beberapa Risiko Dan Komplikasi Yang Perlu Di Pertimbangkan
Meskipun operasi LASIK umumnya di anggap aman dan memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi, namun Ada Beberapa Risiko Dan Komplikasi Yang Perlu Di Pertimbangkan. Salah satu risiko umum yang dapat terjadi adalah dry eye syndrome atau sindrom mata kering. Ini terjadi karena pemotongan saraf pada kornea selama pembentukan flap, yang dapat menyebabkan penurunan produksi air mata dan ketidaknyamanan mata yang berkepanjangan. Sindrom mata kering terjadi pada sekitar 50% pasien setelah 1 minggu menjalani operasi LASIK, mengalami penurunan menjadi 40% pada 1 bulan pasca operasi, dan berada dalam kisaran 20%-40% pada 6 bulan pasca operasi. Meskipun kondisi mata kering pasca LASIK umumnya bersifat sementara, pada sejumlah pasien tertentu, gejala yang dialami dapat menjadi cukup parah sehingga memengaruhi aktivitas harian mereka secara signifikan.
Selain itu, hasil yang tidak memuaskan atau tidak sempurna juga merupakan risiko yang mungkin di hadapi pasien LASIK. Beberapa individu mungkin mengalami perubahan penglihatan yang tidak sesuai dengan harapan mereka, seperti kilauan cahaya yang dapat muncul sementara saat melihat lampu, terutama pada kondisi pencahayaan rendah. Meskipun sebagian besar pasien melaporkan perbaikan penglihatan yang signifikan, hasil akhir dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya.
Infeksi dan peradangan juga termasuk dalam risiko potensial dari operasi LASIK. Meskipun kasus ini jarang terjadi, ada kemungkinan terjadinya infeksi setelah operasi, yang dapat memerlukan pengobatan tambahan. Komplikasi lain termasuk masalah dengan flap kornea, seperti pergeseran atau lipatan, meskipun insiden ini sangat langka.
Namun, risiko operasi LASIK dapat di kurangi dengan memilih dokter mata yang berpengalaman dan berkualifikasi tinggi. Serta dengan mematuhi panduan pemulihan dan perawatan pascaoperasi. Sebelum menjalani LASIK, cobalah untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter mata. Hal ini penting untuk memastikan bahwa prosedur ini sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan kamu atau tidak.
Di Mulai Dengan Pembentukan Flap Atau Lipatan Tipis Pada Permukaan Kornea
Operasi LASIK harus di dampingi oleh dokter mata berpengalaman dan melibatkan penggunaan teknologi laser eksimer untuk mengubah bentuk kornea mata, lapisan luar yang berperan dalam pemfokusan cahaya. Prosedur LASIK Di Mulai Dengan Pembentukan Flap Atau Lipatan Tipis Pada Permukaan Kornea. Flap ini dapat di bentuk menggunakan mikrokeratom atau femtosecond laser, yang membantu mengangkat lapisan tipis kornea. Hal ini berfungsi agar dokter bedah dapat mengakses lapisan tengah untuk mengubahnya. Setelah flap terbentuk, dokter akan menggunakan laser eksimer presisi tinggi untuk menghilangkan sejumlah kecil jaringan kornea dengan akurasi yang luar biasa. Hal ini sesuai dengan pengukuran mata pasien yang telah di ambil sebelumnya menggunakan teknologi pencitraan 3D.
Perubahan bentuk kornea ini bertujuan untuk memfokuskansin order memperbaiki refraksi, sehingga cahaya dapat di fokuskan secara tepat pada retina mata.
Pemulihan setelah operasi LASIK umumnya relatif cepat. Pasien mungkin mengalami sedikit ketidaknyamanan atau perasaan kering pada mata, tetapi ini biasanya bersifat sementara. Penting untuk mengikuti panduan perawatan pascaoperasi yang di sarankan oleh dokter mata untuk memastikan proses penyembuhan yang optimal. Berikut adalah beberapa panduan umum dalam perawatan pascaoperasi LASIK.
Gunakan tetes mata atau salep yang di resepkan oleh dokter sesuai jadwal untuk membantu mengurangi risiko infeksi dan mempercepat proses penyembuhan.
Gunakan pelindung mata (shield) yang di berikan oleh dokter saat tidur untuk mencegah tanpa sengaja menyentuh mata.
Ikuti jadwal kunjungan kontrol pascaoperasi yang di rekomendasikan oleh dokter mata. Hal ini sangat untuk menangani masalah segera jika ada dan memantau perkembangan pemulihan pasca Operasi Lasik.