Negara Ethiopia Menggunakan Kalender Unik Dengan 13 Bulan
Negara Ethiopia Menggunakan Kalender Unik Dengan 13 Bulan

Negara Ethiopia Menggunakan Kalender Unik Dengan 13 Bulan

Negara Ethiopia Menggunakan Kalender Unik Dengan 13 Bulan

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Negara Ethiopia Menggunakan Kalender Unik Dengan 13 Bulan
Negara Ethiopia Menggunakan Kalender Unik Dengan 13 Bulan

Negara Ethiopia Menggunakan Kalender Unik Dengan 13 Bulan, Yang Berbeda Dari Sistem Penanggalan Internasional Menjadi Simbol Identitasnya. Kalender Ethiopia memiliki sejarah panjang yang berasal dari tradisi kuno yang di warisi dari sistem penanggalan Koptik. Kalender ini unik karena memiliki 13 bulan dalam satu tahun, berbeda dengan kalender Gregorian yang umum di gunakan secara internasional. Dua belas bulan pertama masing-masing memiliki 30 hari. Sementara bulan ke-13, yang di sebut “Pagumē,” hanya memiliki lima hari atau enam hari pada tahun kabisat. Sistem penanggalan ini berakar pada budaya dan agama masyarakat Ethiopia. Yang di pertahankan sebagai simbol identitas nasional di tengah pengaruh globalisasi.

Asal usul kalender ini di percaya berasal dari Mesir kuno yang kemudian di adaptasi oleh gereja Koptik di Afrika Timur. Kalender Ethiopia juga di kenal sebagai kalender Ge’ez. Sesuai dengan bahasa kuno Ge’ez yang di gunakan dalam liturgi Kristen Ortodoks di Ethiopia. Perbedaan utama kalender Ethiopia terletak pada perhitungannya yang sekitar tujuh hingga delapan tahun lebih lambat dari kalender Gregorian. Ketika kalender internasional mencatat tahun 2024, kalender Ethiopia masih berada pada tahun 2016 atau 2017. Tergantung pada waktu dalam siklus tahunannya.

Penetapan tanggal-tanggal khusus, terutama perayaan keagamaan, di dasarkan pada kalender ini. Yang menjadi panduan utama untuk hari raya besar seperti Natal dan Paskah. Bahkan, Tahun Baru di Negara Ethiopia, yang di kenal sebagai “Enkutatash,” jatuh pada tanggal 11 atau 12 September di kalender internasional. Menandai berakhirnya musim hujan dan di sambut dengan perayaan besar. Kalender ini juga di pandu oleh siklus matahari dan memiliki pola yang teratur. Sehingga mudah di pahami oleh masyarakat Ethiopia sejak kecil. Di ajarkan di sekolah-sekolah, kalender Ethiopia menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Dan membantu memperkuat identitas budaya serta tradisi Ethiopia yang kaya dan unik.

Perbedaan Tahun Antara Kalender Negara Ethiopia Dan Gregorian

Kalender Ethiopia memiliki perbedaan unik dalam hitungan tahun jika di bandingkan dengan kalender Gregorian. Yang umum di gunakan di banyak negara. Kalender Ethiopia saat ini berada sekitar tujuh hingga delapan tahun di belakang kalender Gregorian. Hal ini terjadi karena kalender Ethiopia mengacu pada perhitungan yang di mulai dari waktu yang berbeda untuk menentukan awal Era Kristen. Jika kalender internasional mencatat tahun 2024, di kalender Ethiopia masih berada di tahun 2016 atau 2017. Tergantung pada waktu perhitungan tahunan mereka.

Perbedaan Tahun Antara Kalender Negara Ethiopia Dan Gregorian tidak hanya karena awal perhitungan era. Tetapi juga karena pembagian waktu yang di dasarkan pada 13 bulan. Kalender Ethiopia terdiri dari 12 bulan yang masing-masing memiliki 30 hari, serta bulan tambahan yang di sebut “Pagumē”. Yang memiliki lima hari atau enam hari pada tahun kabisat. Ini membuat kalender Ethiopia memiliki kelebihan dalam menghitung waktu dengan pembagian yang lebih stabil setiap tahunnya. Meski perbedaan dalam jumlah hari per tahun membuat perhitungan bulan ke-13 menjadi penting bagi penyesuaian waktu di kalender ini.

Masyarakat Ethiopia sangat menjaga kalender tradisional mereka ini sebagai bagian dari budaya yang kuat. Kalender Ethiopia memiliki nilai budaya dan agama yang besar. Terutama bagi umat Kristen Ortodoks Ethiopia yang di pandu oleh kalender ini dalam menentukan perayaan keagamaan, seperti Natal dan Paskah. Dengan perbedaan tahun ini, orang-orang Ethiopia tetap bisa menjalankan tradisi mereka sambil mempertahankan identitas yang berbeda. Di tengah pengaruh kalender internasional yang lebih dominan. Kalender Ethiopia menjadi salah satu simbol kebanggaan nasional yang menunjukkan kekayaan budaya dan sejarah bangsa ini.

Penentuan Tahun Baru Yang Berbeda

Kalender Ethiopia memiliki Penentuan Tahun Baru Yang Berbeda dari kalender Gregorian, yang menambah keunikan sistem kalender ini. Tahun baru di Ethiopia, yang di kenal dengan sebutan “Enkutatash,” di rayakan setiap tanggal 11 atau 12 September di kalender internasional. Tergantung apakah tahun tersebut adalah tahun kabisat atau bukan. Penetapan tanggal ini berdasarkan perhitungan kalender Ethiopia yang menggunakan 13 bulan dalam setahun. Terdiri dari 12 bulan dengan masing-masing 30 hari, dan satu bulan tambahan yang di sebut “Pagumē” dengan lima atau enam hari pada tahun kabisat.

Keunikan perayaan tahun baru di Ethiopia tidak hanya pada tanggal yang berbeda, tetapi juga pada tradisi budaya dan religius yang menyertainya. Enkutatash menandai berakhirnya musim hujan di Ethiopia, waktu ketika bumi mulai di hiasi dengan bunga kuning khas musim semi yang di sebut “Adey Abeba.” Perayaan ini sering di sertai dengan kebaktian di gereja, pesta, dan nyanyian tradisional, sebagai bentuk rasa syukur atas datangnya musim yang baru. Anak-anak Ethiopia biasanya ikut berpartisipasi dengan bernyanyi dan memberikan bunga kepada keluarga serta tetangga.

Selain sebagai momen perayaan, tahun baru di kalender Ethiopia juga mencerminkan cara masyarakat Ethiopia mempertahankan identitas budaya mereka yang berbeda. Meskipun dunia di luar Ethiopia mengikuti kalender Gregorian, Ethiopia tetap setia pada sistem kalendernya sendiri sebagai simbol kebanggaan nasional dan warisan budaya. Dengan kalender 13 bulan dan penentuan tahun baru yang khas, Ethiopia berhasil menjaga tradisi yang kaya akan nilai sejarah serta spiritual yang mendalam bagi rakyatnya.

Tradisi Perayaan Bulan Pagumē

Bulan Pagumē adalah bulan ke-13 dalam kalender Ethiopia, yang memiliki durasi lima atau enam hari, tergantung pada apakah tahun tersebut adalah tahun kabisat atau bukan. Perayaan khusus sering diadakan pada bulan ini karena ia menandai akhir dari tahun di kalender Ethiopia dan menjadi kesempatan untuk menyambut tahun yang baru. Salah satu tradisi yang sangat di nanti adalah Enkutatash, tahun baru Ethiopia, yang di rayakan pada akhir bulan Pagumē.

Di Ethiopia, bulan Pagumē juga merupakan waktu bagi masyarakat untuk melakukan berbagai kegiatan spiritual dan sosial. Masyarakat sering melakukan kebaktian di gereja sebagai ungkapan rasa syukur atas berakhirnya tahun dan menyambut datangnya tahun yang baru. Selain itu, banyak keluarga yang mengadakan pertemuan keluarga, berbagi makanan, dan merayakan bersama teman serta tetangga. Pada waktu ini, di lakukan juga pemberian hadiah atau bunga sebagai simbol berbagi kebahagiaan dan harapan baik di tahun yang akan datang.

Selain perayaan Enkutatash, bulan Pagumē di Ethiopia memiliki kedudukan yang penting dalam kalender Ethiopia karena memberi jeda waktu yang singkat di antara tahun yang lama dan tahun yang baru. Keunikan sistem kalender yang memperhitungkan tahun kabisat dan 13 bulan ini memengaruhi bagaimana perayaan tahun baru di Ethiopia berlangsung. Bulan Pagumē memberikan suasana yang penuh refleksi atas berjalannya waktu dan harapan akan masa depan yang lebih baik.

Tradisi Perayaan Bulan Pagumē sangat khas dan memiliki nilai budaya yang mendalam bagi masyarakat Ethiopia. Dengan kalender 13 bulan mereka, Ethiopia tidak hanya mempertahankan warisan historis, tetapi juga menjadikannya bagian dari identitas nasional yang selalu dirayakan dengan penuh suka cita di Negara Ethiopia.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait