Industri Ekspor Minyak Sawit
Industri Ekspor Minyak Sawit Indonesia Incaran Pasar Global Dunia

Industri Ekspor Minyak Sawit Indonesia Incaran Pasar Global Dunia

Industri Ekspor Minyak Sawit Indonesia Incaran Pasar Global Dunia

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Industri Ekspor Minyak Sawit
Industri Ekspor Minyak Sawit Indonesia Incaran Pasar Global Dunia

Industri Ekspor Minyak Sawit Merupakan Salah Satu Pilar Utama Perekonomian Di Negara Kita. Karena Indonesia Adalah Produsen dan eksportir minyak sawit terbesar di dunia, bersama dengan Malaysia. Industri sawit menyerap jutaan tenaga kerja langsung dan tidak langsung, serta mendukung lebih dari 2 juta petani kecil. Sehingga pemerintah Indonesia sedang menggenjot penggunaan biodiesel berbasis CPO (campuran solar dan CPO 35% atau 40%). Alih-alih mengekspor CPO mentah, pemerintah mendorong ekspor produk olahan untuk meningkatkan nilai tambahan. Provinsi Riau menjadi daerah perkebunan kelapa sawit terluas yang memiliki luas lahan sebesar 2,87 hektar.

Atau setara dengan 18,70% dari total luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Sumatra dan Kalimantan terekenal dengan daerah dengan luas areal perkebunan kelapa sawit yang sangat luas. Berdasarkan data luasan areal lahan perkebunan kelapa sawit yang terus meningkat, produksi minyak sawit atau CPO juga meningkat secara signifikan. Peningkatan produksi minyak sawit meningkat pada tahun 2019 hingga tahun 2022 karena luasan areal perkebunan kelapa sawit yang terus meningkat. Pada tahun 2018 Industri Ekspor Minyak Sawit CPO adalah 42,88 juta ton yang meningkat menjadi 46,82 juta ton pada tahun 2022.

Hal ini membuat negara Indonesia menjadi negara yang banyak di lirik oleh berbagai negara di dunia. Yang mana minyak sawit banyak di cari dan di butuhkan dalam berbagai sektor industri yang ada. Potensi industri kelapa sawit Indonesia yang sangat tinggi membuat negara ini menjadi negara Industri Ekspor Minyak Sawit yang banyak di cari di dunia. Dimana negara kita terkenal kaya akan sumber daya alam yang melimpah salah satunya adalah komoditi tanaman kelapa sawit.

Industri Ekspor Minyak Sawit Indonesia Sudah Di Mulai Sejak Penjajahan Kolonial Belanda

Tentunya ini menjadi kesempatan yang baik untuk negara Indonesia menjadi negara yang banyak di lirik dalam lingkup internasional. Cina, India dan Pakistan menjadi negara pengekspor minyak sawit terbesar dari Indonesia. Perkembangan sektor Industri Ekspor Minyak Sawit Indonesia Sudah Di Mulai Sejak Penjajahan Kolonial Belanda. Industri kelapa sawit Indonesia terus meningkat hingga saat ini yang berhasil menjadi negara produsen minyak sawit terbesar di dunia. Bahkan Indonesia banyak di cari sebagai Negara yang kaya akan hasil bumi. Tentunya kamu sangat penasaran dengan awal mula industri perkebunan kelapa sawit ini.

Sejarah industri perkebunan kelapa sawit bisa kamu simak di bawah ini. Yang mana kelapa sawit (Elaeis quineensis) merupakan tanaman komoditi perkebunan yang memegang peranan penting di Indonesia. Komoditi tanaman perkebunan kelapa sawit bukan merupakan tanaman asli dari Indonesia. Tanaman ini merupakan tanaman yang berasal dari Afrika Barat dan Afrika Tengah. Sejarah industri kelapa sawit Indonesia telah di mulai sejak zaman kolonial Belanda pada tahun 1848. Pada saat itu, Dr. D. T. Pryce seorang dari Belanda membawa empat benih kelapa sawit jenis Dura yang berasal dari Bourbon, Mauritius, dan Hortus Botanicus, Amsterdam, Belanda.

Di bawah kepemimpinan Johanes Elyas Teysman, benih kelapa sawit tersebut kemudian di tanam di Kebun Raya Bogor (Buitenzorg Botanical Gardens) dan dapat berhasil tumbuh dengan subur. Tanaman kelapa sawit yang di tanam di Kebun Raya Bogor ini mati pada 15 Oktober 1989. Sayangnya induk pohon kelapa sawit di Indonesia ini mati setelah tumbuh selama 45 tahun. Tanmaan induk kelapa sawit yang di tanaman di Kebun Raya Bogor menjadi tanaman kelapa sawit tertua di Asia Tenggara.

AVROS Merupakan Organisasi Yang Menaungi Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit

Pada tahun 1853 atau tepat 5 tahun setelah benih ini di tanam di Kebun Raya Bogor memberikan hasil tanaman yang tumbuh dengan subur dan menghasilkan buah. Pohon kelapa sawit yang di tanam di Kebun Raya Bogor ini tumbuh tinggi dengan ketinggian 12 meter dan menghasilkan buah. Biji dari buah kelapa sawit yang di hasilkan tanaman ini kemudian di perbanyak dan di sebar di berbagai wilayah Indonesia seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Pekembangan industri kelapa sawit Indonesia di mulai pada tahun 1910.

Di mana berdiri organisasi perusahaan perkebunan yang bernama Algemene Vereneging voor Rubberplanters ter Oostkus van Sumatera (AVROS) yang berdiri di Sumatra Utara dan Rantau Panjang, Kuala Selangor. AVROS Merupakan Organisasi Yang Menaungi Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit yang menanggulangi berbagai persoalan pada industri perkebunan kelapa sawit pada masa itu. Tentunya dengan potensi yang di miliki oleh negara ini, industri kelapa sawit berhasil menjadi penyumbang devisa negara non migas yang cukup besar. Dimana di indonesia menaikkan perekonomian Negara. Oleh sebab itu ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke berbagai negara memberikan peran strategis dalam kondisi sosial dan perekonomian daerah maupun negara.

Memiliki luasan areal perkebunan yang sangat luas sehingga mampu menjadi negera pengekspor minyak sawit. Dan sektor indutsri kelapa sawit mampu menggerakkan roda perekonomian. Oleh karena itu pertanian Indonesia memiliki kontribusi yang baik terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Yang mana pertanian menyumbang angka yang cukup besar yaitu sekitar 12,40% pada tahun 2022. Sektor pertanian Indonesia menempati urutan ketiga. Perkebunan menjadi sub sektor pertanian yang menyumbang kontribusi cukup besar dalam PDB Indonesia.

Menjadi Penyumbang Devisa Non Migas Terbesar Pada PDB

Perkebunan memiliki kontribusi sebesar 3,76 persen terhadap total PDB dengan 30,32 persen terhadap sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan. Hasil ekspor minyak sawit Indonesia juga memegang peran penting dalam menggerakkan perekonomian negara. Sektor perkebunan kelapa sawit memberikan peran strategis yang cukup besar dalam perekonoian Indonesia. Menurut Pengelolaan Dana di Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Kabul Wijayanto, kelapa sawit merupakan komditas perkebunan yang menjadi penyumbang terbesar untuk ekspor non-migas Indonesia. Ekspor non-migas Indonesia pada tahun 2023 mencapai US$242,87 miliar, dengan sekitar US$28,45 miliar berasal dari ekspor lemak dan minyak hewan/nabati, termasuk minyak kelapa sawit.

Selain Menjadi Penyumbang Devisa Non Migas Terbesar Pada PDB, industri kelapa sawit juga memiliki peran strategis dalam kondisi sosial daerah setempat. Adanya industri kelapa sawit yang berkembang di daerah dapat meningkatkan perekonomian dan juga kesejahteraan masyarakat sekitar. Di bawah ini merupakan peran industri kelapa sawit bagi masyarakat setempat. Indonesia terkenal sebagai negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Industri perkebunan kelapa sawit memiliki peran positif dalam meningkatkan kondisi sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar daerah industri kelapa sawit. Industri kelapa sawit dapat memberikan banyak peluang kerja.

Tak hanya itu saja, adanya sektor industri ini juga dapat menunjang layanan atau fasilitas pendidikan maupun kesehatan di lingkungan sekitar. Beradasarkan data, sektor industri perkebunan kelapa sawit mampu menyediakan lapangan pekerjaan dan menyerap sekitar 16 juta tenaga kerja di Indonesia. Angka ini menjadi angka yang cukup besar dalam mengatasi permasalahan sosial yang ada. Sektor industri kelapa sawit di Indonesia mampu menyerap banyak tenaga kerja dari masyarakat sehingga mampu menggerakkan roda perekonomian bagi masyarakat sekitar daerah Industri Ekspor Minyak Sawit.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait