Tugu Macan
Tugu Macan Menjadi Simbol Penting Di Kawasan Gunung Kerinci

Tugu Macan Menjadi Simbol Penting Di Kawasan Gunung Kerinci

Tugu Macan Menjadi Simbol Penting Di Kawasan Gunung Kerinci

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Tugu Macan
Tugu Macan Menjadi Simbol Penting Di Kawasan Gunung Kerinci

Tugu Macan Yang Terletak Di Simpang Jalan Menuju Kantor Kepala Desa Kersik Tuo Merupakan Titik Awal Pendakian Gunung Kerinci. Monumen ini tidak hanya berfungsi sebagai penanda geografis. Tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya menjaga kelestarian alam dan menghormati kepercayaan lokal. Bagi para pendaki, tugu ini menjadi titik awal perjalanan mereka menuju puncak Gunung Kerinci. Karena dengan perpaduan antara nilai konservasi, budaya, dan spiritual, monument ini menjadi simbol penting yang merepresentasikan kekayaan alam dan budaya di kawasan Gunung Kerinci.

Tugu Macan ini di bangun sebagai simbol keberadaan harimau Sumatra yang merupakan satwa endemik dan di lindungi di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat. Dan TNKS sendiri merupakan habitat penting bagi berbagai flora dan fauna langka. Termasuk harimau sumatra, gajah sumatra, dan tapir asia. Selain sebagai simbol konservasi, monument ini juga erat kaitannya dengan cerita rakyat setempat. Sehingga masyarakat sekitar percaya bahwa kawasan Gunung Kerinci di jaga oleh makhluk gaib. Yang di kenal sebagai “Datuk” atau “Cindaku”, yang di gambarkan sebagai manusia harimau. Kisah ini menambah nuansa mistis dan spiritual bagi para pendaki yang melewati kawasan tersebut.

Dengan perpaduan antara nilai konservasi, budaya, dan spiritual. Tugu Macan menjadi simbol penting yang merepresentasikan kekayaan alam dan budaya di kawasan Gunung Kerinci. Faktanya, gunung ini telah mengalami puluhan kali erupsi dengan letusan terakhir terjadi pada tahun 2019. Meskipun demikian, tidak ada data aliran lava yang tercatat dalam sejarah letusannya, artinya letusan bertipe vulkano lemah. Dengan keindahan alam dan dinamika vulkanis. Gunung kerinci tetap menjadi salah satu monumen alam yang menakjubkan. Namun di samping hal itu, gunung ini memiliki potensi bahaya bagi warga sekitarnya.

Tugu Macan Gunung Kerinci Menjadi Sebuah Monumen Yang Berdiri Megah

Kini, kerinci di kenal sebagai salah satu dari Seven Summit Indonesia sekaligus World Heritage Site dengan kategori Tropical Rainforest Heritage of Sumatra. Pada puncak gunung, kamu dapat melihat beberapa kota lainnya, seperti Jambi, Kota Padang dan Kota Bengkulu. Bahkan Samudra Hindia. Beberapa kota ini dapat kamu lihat dengan sangat jelas sehingga memancarkan keindahan tersendiri. Namun, gunung ini di kenal memiliki aura misteri dan cerita angker yang mengelilinginya. Hal ini di dukung oleh pertanyaan pendaki dan warga yang sering melihat sosok makhluk gaib di sekitar gunung.

Oleh karena itu, ketika kamu menanjak di gunung kerinci, sebaiknya tetap menjaga lisan dan menghormati daerah tersebut. Serta tetap melakukan kewaspadaan dan persiapan yang tepat mengingat potensi bahaya yang di milikinya. Jika kamu suka naik gunung, selalu perhatikan pantangan atau larangan mendaki ya! hal ini harus dilakukan karena agar tidak terjadi kejadian yang tidak di inginkan. Yuk ketahui etika dan adab dalam mendaki gunung! Tugu Macan Gunung Kerinci Menjadi Sebuah Monumen Yang Berdiri Megah di daerah sekitar Gunung Kerinci, Indonesia.

Bangunan tugu ini memiliki desain yang mencolok dengan bentuk macan yang menjadi simbol kekuatan dan keberanian. Serta berhubungan erat dengan gunung tertinggi di Indonesia tersebut. Macan adalah simbol penting dalam kebudayaan lokal, sering di hubungkan dengan kekuatan, perlindungan dan keagungan. Sehingga tugu ini di rancang untuk menghormati keindahan alam dan kekuatan Kerinci. Sekaligus merayakan warisan budaya masyarakat setempat. Gunung Kerinci sendiri adalah gunung berapi aktif di Indonesia yang merupakan bagian dari Taman Nasional Kerinci Seblat. Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan kawasan konservasi penting di Sumatra.

Pentingnya Pelestarian Lingkungan Dan Budaya

Monument ini tidak hanya berfungsi sebagai landmark yang mempertegas lokasi geografis dan identitas daerah. Tetapi juga sebagai pusat perhatian dan kebanggaan bagi masyarakat sekitar. Monumen ini sering di jadikan sebagai latar belakang foto, tempat perayaan dan simbol kekuatan masyarakat yang hidup dalam bayang-bayang keagungan alam. Oleh karena itu, jika mendaki ke kerinci jangan lupa untuk berfoto di tugu ini ya! karena dapat menjadi kenangan bahwa kamu pernah mendaki di gunung ini. Biar bisa jadi cerita untuk anak anak kamu! Selain sebagai simbol, monumen ini juga memainkan peran penting dalam mengedukasi masyarakat

Dan pengunjung tentang Pentingnya Pelestarian Lingkungan Dan Budaya. Melalui tugu ini, nilai-nilai budaya lokal dan keindahan alam Kerinci di promosikan dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap pelestarian alam dan warisan budaya. Tugu Macan Kerinci berdiri sebagai pengingat akan kedekatan antara manusia dan alam. Serta sebagai lambang kekuatan dan kehormatan yang menjadi bagian integral dari identitas masyarakat setempat. Mendaki gunung memang menjadi kegiatan yang menantang dan menyenangkan. Tetapi juga menuntut pemahaman dan penerapan etika yang baik untuk menjaga keselamatan diri, kelompok dan lingkungan.

Salah satu etika yang paling penting adalah menghormati alam. Seperti tidak membuang sampah sembarangan, membawa kembali semua sampah dan tidak merusak flora serta fauna yang ada. Mengambil batu, bunga atau hewan sebagai kenang-kenangan adalah tindakan yang tidak etis karena dapat merusak keseimbangan ekosistem. Menjaga sopan santun terhadap sesama pendaki. Seperti memberikan jalan kepada pendaki yang turun, karena mereka memiliki kendali yang lebih sedikit di bandingkan dengan pendaki yang naik. Hindari pula berteriak atau membuat kebisingan yang berlebihan agar tidak mengganggu ketenangan alam dan pendaki lainnya.

Persiapkan Diri Dengan Baik Sebelum Mendaki

Komunikasi yang baik dengan anggota kelompok dan pendaki lain di jalur juga sangat penting untuk memastikan semua orang merasa aman dan nyaman. Setiap gunung atau jalur pendakian biasanya memiliki peraturan yang bertujuan untuk menjaga keselamatan pendaki dan kelestarian lingkungan. Misalnya, ada area tertentu yang mungkin di larang untuk di daki karena alasan konservasi atau keselamatan. Mengabaikan aturan ini tidak hanya berpotensi membahayakan diri sendiri tetapi juga bisa merusak lingkungan dan mengganggu satwa liar. Persiapkan Diri Dengan Baik Sebelum Mendaki, termasuk membawa peralatan yang di perlukan dan memahami jalur yang akan di lalui.

Dengan demikian, pendaki dapat menikmati pengalaman mendaki secara maksimal tanpa membahayakan diri sendiri dan orang lain. Selalu ingat bahwa mendaki gunung bukan hanya tentang mencapai puncak. Tetapi juga tentang menghargai dan menjaga alam serta berinteraksi dengan sesama pendaki dengan hormat. Jangan seenak dan sesembarangan seperti saat di kota ya! Jumlah kunjungan ke gunung kerinci mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Dalam 5 tahun terakhir, tercatat tahun 2012 hanya 2.740 pendaki, sementara pada tahun 2016 jumlahnya meningkat menjadi 17 ribu pendaki.

Dan pada tahun 2017 mencapai 15 ribu pendaki. Data ini juga mencakup pendaki dari luar negeri. Peningkatan ini menunjukkan minat yang terus tumbuh terhadap Kerinci sebagai destinasi wisata. Selain itu, upaya promosi dan peningkatan aksesibilitas transportasi juga dapat menjadi faktor yang mendukung peningkatan jumlah wisatawan. Dengan keindahan alamnya dan statusnya sebagai gunung berapi tertinggi di Indonesia, gunung ini menarik minat para pendaki dan wisatawan untuk menikmati keindahannya. Namun, pemerintah dan masyarakat setempat juga berperan penting dalam menjaga kebersihan dan keamanan jalur pendakian gunung ke Tugu Macan.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait