Renang Dapat Membuat Tinggi, Benar Atau Salah?

Renang Dapat Membuat Tinggi, Benar Atau Salah?
Renang Dapat Membuat Tinggi, Benar Atau Salah?
Renang Dapat Membuat Tinggi, Benar Atau Salah?

Renang Adalah Olahraga Yang Tidak Hanya Menyenangkan Tetapi Juga Memberikan Berbagai Manfaat Bagi Kesehatan Fisik Dan Mental. Aktivitas ini melibatkan gerakan tubuh di dalam air dan melibatkan hampir semua kelompok otot. Sehingga menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan kekuatan otot dan daya tahan. Selain itu, juga merupakan latihan aerobik yang dapat membantu meningkatkan fungsi kardiovaskular, menjaga berat badan dan meningkatkan sistem pernapasan.

Keunggulan utama jika kita berenang adalah minimnya dampak negative pada sendi sehingga sangat cocok untuk semua usia dan tingkat kebugaran. Kegiatan berenang dapat menjadi pilihan bagi yang memiliki masalah kesehatan tertentu, karena air memberikan dukungan yang mengurangi tekanan pada tubuh. Renang terbukti dapat mengurangi risiko penyakit jantung, meningkatkan fleksibilitas bahkan membantu mengurangi stres.

Selain manfaat fisik, Renang juga memberikan keuntungan mental. Aktivitas ini dapat menjadi bentuk meditasi aktif, membantu mengurangi tingkat stress karena sejuknya air. Sering berenang juga dapat meningkatkan mood dan membantu mengatasi gangguan tidur.

Beberapa Gaya Dalam Renang

Menurut Budiningsih, seperti di kutip dari laman KajianPustaka, terdapat Beberapa Gaya Dalam Renang, antara lain sebagai berikut.

Renang gaya bebas melibatkan gerakan dengan menelungkupkan badan. Serta tubuh berada dalam posisi datar di atas permukaan air, dengan menelungkupkan badan. Sementara kaki menendang air, dengan posisi wajah dan pandangan mata ke depan.

Gaya renang punggung merupakan gaya renang yang melibatkan posisi tubuh dengan punggung menghadap ke air atau tubuh berada dalam posisi telentang. Gerakan yang dilakukan dalam gaya renang punggung serupa dengan gerakan dalam gaya bebas. Perbedaannya terletak pada posisi wajah perenang yang tetap di atas permukaan air dalam gaya punggung, memudahkan perenang untuk bernapas dan membuka mata. Namun, dalam gaya punggung, menentukan arah gerakan menjadi sulit karena mata menghadap ke atas. Aspek yang kritis adalah aktifitas kaki yang lebih dominan bergerak ke atas.

Renang gaya dada juga dikenal sebagai renang gaya katak karena gerakannya menyerupai gerakan katak saat berenang. Gaya dada melibatkan posisi tubuh yang mirip dengan merangkak di permukaan air, dengan kombinasi gerakan kaki dan tangan. Tangan dan kaki berada di dalam air, sementara kepala melakukan gerakan naik turun dari dalam ke permukaan air. Dalam gaya dada, perenang dapat dengan mudah melihat ke depan selama proses berenang.

Gaya kupu-kupu, kedua tangan mengepak serentak, menyerupai gerakan kupu-kupu terbang sebagai cara berjalan kedepan. Melakukan gaya ini membutuhkan tenaga yang besar dan teknik gerakan yang baik. Itulah mengapa gaya ini dianggap sebagai gaya yang paling sulit dipelajari dibandingkan dengan gaya renang lainnya.

Memiliki Banyak Manfaat Positif Untuk Perkembangan Dan Kesehatan Bayi

Berenang Memiliki Banyak Manfaat Positif Untuk Perkembangan Dan Kesehatan Bayi. Salah satu manfaat utamanya adalah pengembangan keterampilan motorik. Melalui gerakan-gerakan seperti menggerakkan tangan dan kaki dalam air, bayi dapat meningkatkan kekuatan otot dan perkembangan motorik kasar dan halus.

Lewat sentuhan air, perubahan suhu dan gerakan air berenang juga merangsang perkembangan sensorik bayi. Sehingga memberikan pengalaman multisensori yang positif terhadap lingkungan sekitarnya.

Aktivitas berenang juga dapat membantu memperkuat ikatan emosional antara bayi dan orangtua. Interaksi fisik dan kehadiran orangtua di sekitar kolam dapat menciptakan momen kebersamaan yang positif serta membangun rasa keamanan.

Selain manfaat fisik dan emosional, berenang juga dapat memberikan stimulus mental. Bayi dapat merespons visual, suara dan pergerakan di sekitar kolam. Sehingga memicu keingintahuan dan pemahaman dunia mereka yang sedang berkembang.

Namun, berdasarkan informasi dari pregnancybirthbaby.org.au, bayi yang baru lahir sebaiknya tidak di ajak berenang karena mereka belum dapat mengatur suhu tubuh seperti orang dewasa. Orangtua perlu memastikan bahwa bayi tidak kedinginan. Di sarankan untuk memulai kegiatan berenang ketika bayi sudah berusia sekitar 2 bulan. Dan memperhatikan suhu kolam sekitar 32 derajat Celsius jika usia bayi masih di bawah 6 bulan. Selain itu, seorang ibu juga sebaiknya menunggu minimal 6 minggu setelah melahirkan untuk dapat berenang.

Jika Si Kecil berusia di bawah 6 bulan, sebaiknya berenang di kolam renang plastik atau menggunakan bathtub di rumah. Serta di sarankan untuk menghindari kolam renang umum dengan kandungan klorin. Karena kandungan tersebut dapat berisiko menimbulkan masalah kulit pada bayi. Meskipun boleh mengajak Si Kecil berenang sebelum usianya mencapai 6 bulan, namun kehati-hatian perlu. Karena bayi yang belum mendapatkan imunisasi yang memadai rentan terhadap segala penyakit.

Apakah Benar Bahwa Rutin Berenang Dapat Meningkatkan Tinggi Badan?

Mungkin kamu pernah mendengar saran untuk berenang agar bisa menambah tinggi badan. Banyak yang percaya bahwa olahraga renang, khususnya jika dimulai sejak masa kanak-kanak, dapat memberikan tambahan tinggi badan. Namun, Apakah Benar Bahwa Rutin Berenang Dapat Meningkatkan Tinggi Badan?

Anggapan tersebut ternyata tidak sepenuhnya salah. Renang memang salah satu olahraga yang dapat membantu pertumbuhan tinggi badan anak. Rutin berenang memang dapat memanjangkan tulang belakang dan kaki, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan tinggi badan. Untuk mendapatkan manfaat ini, disarankan untuk mengenalkan anak pada berenang sejak dini. Selain bermanfaat pada pertumbuhan tubuh, berenang juga dapat merangsang perkembangan anak dan memberikan manfaat lainnya, termasuk memperbaiki sel-sel yang rusak.

Tak hanya itu, olahraga renang melibatkan hampir semua otot tubuh, memberikan tekanan pada otot kaki, lengan, tulang belakang dan dada. Hal ini dapat meningkatkan fungsi otot serta melepaskan energi, sehingga memberikan kontribusi pada peningkatan tinggi badan anak.

Namun, berenang bukanlah satu-satunya cara untuk mencapai peningkatan tinggi badan. Faktor genetik dan lingkungan juga memainkan peran penting. Asupan nutrisi, olahraga dan kualitas tidur anak memiliki dampak signifikan pada pertumbuhan tubuhnya. Jadi, perhatikanlah aspek-aspek ini untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak.

Indonesia Menjadi Anggota Federasi Renang Internasional Sejak 1952

Tergambar dalam lukisan batu 10.000 tahun orang yang sedang berenang di Wadisura, barat Mesir. Selain itu juga ada lukisan paling terkenal mengenai berenang yang di temukan di Padang Gurun Kebir, di perkirakan terbuat pada 4000 SM.

Pada 1538, professor Jerman Nikolaus Wynmann menulis buku pertama tentang berenang, “Perenang atau Dialog Mengenai Seni Berenang,” untuk mengurangi kasus tenggelam. Wynmann mengajarkan gaya dada dan pertolongan pertama.

Lalu, Everard Digby pada 1587 menyatakan manusia dapat berenang lebih baik daripada ikan, dengan gaya dada. Akhirnya pada 1828, terdapat kolam renang umum pertama dan kompetisi pertama di Inggris pada 1830-an. Pada 1844, pertandingan di London melibatkan dua orang Amerika yang menggunakan gaya yang tidak terkenal di Inggris sebelumnya.

Hingga akhirnya, pada tahun 1892, di Skotlandia, tergelar kompetisi olahraga renang pertama untuk perempuan. Nancy Edberg, yang mempopulerkan dan menjadi pengajar renang di kalangan Perempuan. Ia juga menyatakan bahwa renang bisa dilakukan oleh siapa saja, berbagai gender.

Alfréd Hajós dari Hungaria memenangkan Olimpiade renang pertama pada tahun 1896 di Athena. Pada tahun 1908, terbentuk Federation Internationale de Natation Amateur (FINA).

Johnny Weismuller mencatat sejarah pada 1922 sebagai perenang pertama yang berhasil melewati 100 meter dalam waktu kurang dari 1 menit. Perkembangan signifikan terlihat dalam sejarah olahraga renang seiring berjalannya waktu.

Pada 21 Maret 1951, berdiri Persatuan Berenang Seluruh Indonesia (PBRSI) sebagai organisasi yang berfokus pada olahraga renang di Indonesia. Hingga akhirnya, Indonesia Menjadi Anggota Federasi Renang Internasional Sejak 1952. Sejak saat itu, perenang Indonesia secara teratur berpartisipasi dalam Olimpiade Renang.