Perayaan “Trick or Treat” Menjadi Tradisi Halloween

Perayaan "Trick or Treat" Menjadi Tradisi Halloween
Perayaan "Trick or Treat" Menjadi Tradisi Halloween
Perayaan “Trick or Treat” Menjadi Tradisi Halloween

Perayaan “Trick or Treat” Menjadi Tradisi Halloween Yakni Merupakan Salah Satu Perayaan Yang Sekarang Ini Populer. Tentunya dari “Trick or Treat” (Triksi atau Traktiran) pada perayaan Halloween. Yang memiliki akar dalam tradisi kuno dengan festival Samhain, yang di rayakan masyarakat Celtik. Saat itu, masyarakat mengakui dunia manusia termasuk duniawi roh menjadi rendah di malam Samhain, memungkinkan roh-roh orang yang telah meninggal kembali ke dunia orang hidup. Perayaan orang Celtik meyakini bahwa dengan mengenakan topeng atau kostum. Tentunya mereka bisa menyamar dan mengelabui roh-roh jahat yang mungkin berkeliaran di malam Samhain.

Maka dengan selama perayaan tersebut, mereka juga bisa memberikan makanan atau persembahan kepada roh-roh sebagai bentuk perlindungan. Sehingga dalam berupa konsep “Trick or Treat” seperti yang kita kenal saat ini mungkin berkembang dari praktik memberikan persembahan tersebut. Awalnya, anak-anak dan orang-orang mungkin pergi dari pintu ke pintu meminta makanan atau persembahan sebagai imbalan agar roh-roh tersebut tidak menimpakan nasib buruk atau Perayaan “trick” (triaksi) kepada mereka.

Hingga dalam seiring berjalannya waktu, tradisi ini berubah menjadi kegiatan yang lebih ramah anak-anak. Yang di mana mereka meminta permen atau camilan dengan menggunakan frase “Trick or Treat.” Maka terdapat praktik “Trick or Treat” secara lebih terorganisir dan menjadi populer di Amerika Serikat pada abad ke-20. Selama Depresi Besar, “Trick or Treat” menjadi cara yang menyenangkan dan terjangkau bagi anak-anak untuk mendapatkan camilan, dan sejak itu, tradisi ini telah menjadi bagian integral dari perayaan Halloween di banyak negara.

Kemudian waktu kita berlanjut dengan perkembangan waktu dan pengaruh berbagai budaya, Halloween menjadi perayaan yang lebih kompleks.Beberapa elemen kunci Halloween melibatkan berdandan dengan kostum-kostum yang menakutkan, memahat labu menjadi lentera Jack-o’-lantern. Dan sampai menghias rumah dengan hiasan-hiasan seram, dan tentu saja, aktivitas “Trick or Treat,”. Ketika di mana anak-anak berkeliling lingkungan untuk meminta permen.

Sejarah Perayaan Halloween

Kini di kutip halnya dari History Halloween sendiri yang berawal dari berupa bentuk festival Samhain kian sudah di adakan. Oleh beragam bangsa Celtik kuno pada hari tanggal 31 Oktober. Sehingga dari Sejarah Perayaan Halloween memiliki akar dalam tradisi kuno yang berasal dari masyarakat Celtik dan festival Samhain. Samhain adalah perayaan yang dirayakan oleh Celtik di wilayah Eropa, terutama di Irlandia, Skotlandia, dan Wales.

Meskipun asal usul Halloween tidak dapat ditelusuri secara pasti, banyak cendekiawan meyakini bahwa Halloween memiliki keterkaitan dengan Samhain. Maka dari itu ialah termasuk golongan samhain di rayakan oleh Celtik sebagai perayaan akhir musim panas dan awal musim dingin. Lalu berupa seperti bagian festival ini jatuh pada akhir Oktober dan di tandai dengan persembahan kepada roh-roh leluhur, penutupan pertanian dan persiapan menyambut musim dingin.

Sehingga setiap hal dari kalangan masyarakat Celtik mempercayai tentang di malam Samhain, batasan dari dunia mereka dan dunia roh jadi rendah, kemungkinan wujud-wujud orang kian sudah meninggal untuk berkeliaran di antara mereka. Maka ketika demi mampu untuk mengelabui roh-roh jahat yang mungkin berkeliaran, orang Celtik sering mengenakan topeng atau kostum. Kemudian setiap dari orang Celtik juga memberikan persembahan makanan dan minuman kepada roh-roh sebagai bentuk perlindungan.

Dan pada sejak itu tentunya saat agama Kristen menyebar di wilayah tersebut, gereja memutuskan untuk mengintegrasikan tradisi-tradisi kuno ke dalam kalender liturgi mereka. Maka contoh, pada abad ke-8 M, Paus Gregory III menetapkan hari All Saints (Semua Orang Kudus) pada tanggal 1 November. Bahkan sehingga hal tersebut seiring waktu, malam sebelum All Saints Day (Semua Orang Kudus). Tentunya juga terus menerus menjadi dikenal sebagai All Hallow’s Eve atau Halloween.

Labu Kuning Jadi Dekorasi Halloween

Di dalam sebuah hal praktik ini memiliki akar dalam cerita rakyat Irlandia tentang Jack dan hubungannya dengan setan serta pemanfaatan labu sebagai wadah untuk lentera. Kini melalui sebuah konteks seperti tradisi ini telah menjadi simbol Halloween yang sangat populer. Dan bahkan sangat memiliki beberapa aspek yang mungkin terkait dengan dekorasi dan perayaan tersebut. Namun, dasarnya Labu Kuning Jadi Dekorasi Halloween tentu yang di ukir menjadi lentera Jack-o’-lantern adalah salah satu ikonik dekorasi Halloween.

Sehingga kali ini penelitian menjawab pengukiran labu memberikan kesempatan untuk ekspresi kreatif. Lalu sebgian besar orang-orang sering mengukir wajah-wajah menyeramkan atau motif-motif yang sesuai dengan tema Halloween pada labu. Lalu terdapat dalam bentuk proses kreatif ini menjadi kegiatan yang menyenangkan dan populer selama musim Halloween.

Dalam seperti perubahan bentuk labu-labu Jack-o’-lantern yang ditempatkan di luar rumah atau di sekitar area perayaan Halloween dapat menciptakan atmosfir yang menyeramkan dan khas untuk musim tersebut. Kemudian serupa semacam kejernihan cahaya lembut dari lilin di dalam labu menambahkan sentuhan misterius pada malam Halloween. Maka dari itu mereka ketika pengukiran labu juga bisa menjadi tradisi keluarga yang menyenangkan.

Berikutnya banyak kalangan masyarakat atau juga keluarga bersama-sama mengukir labu untuk kemudian menampilkan hasil karya mereka sebagai bagian dari dekorasi Halloween di rumah mereka. Dan sepertinya labu Jack-o’-lantern menjadi salah satu simbol paling ikonik. Hingga bahkan Halloween dan di akui secara luas di seluruh dunia sebagai bagian dari perayaan tersebut.

Karena sebab ini ialah lentera Jack-o’-lantern adalah elemen dekoratif utama selama perayaan Halloween. Mereka tentu juga sering di tempatkan di depan rumah, di taman, atau di sekitar tempat-tempat perayaan untuk menciptakan atmosfer yang sesuai dengan semangat Halloween.

Sampah Dekorasi Halloween

Lalu setiap adanya beberapa dekorasi Halloween, terutama yang terbuat dari bahan-bahan yang mudah rusak atau hanya di rancang untuk di gunakan sekali. Sebab karena ini tentunya akan dapat mungkin berakhir sebagai sampah setelah perayaan selesai. Sampah Dekorasi Halloween biasanya merujuk pada bahan-bahan atau dekorasi yang digunakan selama perayaan Halloween dan kemudian dibuang setelah perayaan berakhir.

Bahkan merupakan semacam bentuk kostum dan aksesori Halloween seperti topeng, wig, dan perlengkapan lainnya yang bersifat sekali pakai dan tidak dapat di gunakan kembali mungkin berakhir sebagai sampah setelah perayaan berakhir. Sehingga berupa sebuah jenis kemasan permen dan camilan yang di konsumsi selama Halloween dapat menjadi bagian dari sampah setelah perayaan. Dan dari kemasan tersebut merupakan plastik, kertas, atau aluminium adalah. Merupakan sebagai contoh yang mungkin harus di daur ulang atau di buang dengan benar.

Karena hal itu berbagai studi menunjukan terkait labu Jack-o’-lantern yang telah di ukir mungkin menjadi sampah setelah Halloween berakhir. Labu yang telah di biarkan di luar dan terkena cuaca dapat cepat membusuk dan menjadi tidak layak untuk di konsumsi atau di gunakan kembali. Maka di dalam tanda-tanda atau arahan jalan yang menunjukkan jalan ke “rumah berhantu” atau tempat-tempat perayaan Halloween lainnya. Mereka sering di hias dengan tulang, labu, atau gambar-gambar menyeramkan yang berada di Perayaan.