Ustaz Abdul Somad (UAS) Adalah Salah Satu Tokoh Agama Paling Dikenal Di Indonesia Saat Ini Namanya Menjadi Ikon Dalam Dunia Dakwah. Dakwahnya yang penuh semangat, lugas, dan disampaikan dengan gaya bahasa yang ringan namun bernas, menjadikannya sebagai sosok ulama yang dekat dengan berbagai kalangan masyarakat. Lahir pada 18 Mei 1977 di Silo Lama, Asahan, Sumatra Utara, UAS tumbuh dalam lingkungan yang kental dengan nilai-nilai Islam. Sejak kecil, ia telah menunjukkan ketertarikannya pada ilmu agama dan pendidikan.
Pendidikan formalnya dimulai dari madrasah dan pesantren lokal, kemudian ia melanjutkan studi ke Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir salah satu lembaga pendidikan Islam tertua dan paling prestisius di dunia. Tidak berhenti di sana, ia juga menempuh pendidikan lanjutan di Dar al-Hadits, Maroko. Dengan latar belakang akademik internasional ini, Ustaz Abdul Somad memiliki landasan keilmuan yang kuat dalam bidang tafsir, hadis, dan fiqih.
Metode Dakwah yang Adaptif dan Populer. Salah satu kelebihan UAS adalah kemampuannya menyampaikan ajaran Islam dalam bahasa yang mudah dipahami, disertai dengan analogi-analogi kekinian dan humor yang segar. Ceramah-ceramahnya banyak tersebar di platform digital seperti YouTube, Instagram, dan TikTok. Hal ini membuat dakwahnya menjangkau masyarakat yang lebih luas, termasuk generasi muda yang lebih akrab dengan media sosial.
Kontennya sering kali menyoroti isu-isu aktual dari perspektif Islam, mulai dari masalah keluarga, pendidikan, ekonomi syariah, hingga isu geopolitik dunia Islam. Dengan pendekatan ini, UAS tidak hanya tampil sebagai penceramah, tapi juga sebagai pemikir dan penggerak dakwah yang responsif terhadap dinamika zaman.
Dalam berbagai forum, Ustaz Abdul Somad juga tidak segan menjawab pertanyaan-pertanyaan kritis dari audiensnya dengan argumentasi yang kokoh dan referensi keilmuan yang jelas. Ia kerap mengutip kitab-kitab klasik berbahasa Arab secara langsung dan menerjemahkannya dengan cara yang ringkas dan kontekstual, membuat ajaran Islam menjadi mudah dicerna oleh masyarakat awam sekalipun.
Kontroversi Dan Konsistensi
Sebagai figur publik, UAS tidak lepas dari Kontroversi Dan Konsistensi. Beberapa pernyataan atau ceramahnya pernah menuai kritik, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Namun, ia tetap konsisten dengan prinsip dakwahnya: menyampaikan kebenaran sesuai syariat Islam tanpa takut pada tekanan politik atau sosial. Ia pun selalu menekankan pentingnya akhlak, toleransi, dan dakwah yang santun.
Di tengah berbagai tantangan dan fitnah yang datang, UAS tetap menunjukkan keteguhan dan dedikasi dalam menyampaikan nilai-nilai Islam. Bahkan, ia beberapa kali menolak jabatan struktural demi tetap fokus pada peran sebagai dai yang independen.
Dalam sebuah wawancara, UAS pernah mengungkapkan bahwa dakwah adalah amanah besar yang tak boleh di tukar dengan kekuasaan atau kepentingan duniawi. Ia memilih jalan dakwah karena percaya bahwa perubahan masyarakat tidak hanya bisa di lakukan dari atas (politik), tetapi juga dari bawah melalui pendidikan, pencerahan spiritual, dan kesadaran sosial.
Tak hanya berdakwah, UAS juga aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan. Ia terlibat dalam penggalangan dana untuk korban bencana, mendirikan pesantren, hingga menginisiasi kegiatan wakaf produktif. Keberadaannya turut menginspirasi banyak dai muda untuk aktif berdakwah dan belajar agama secara lebih serius.
UAS juga di kenal menjalin hubungan baik dengan berbagai tokoh lintas organisasi Islam, baik dari kalangan Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, maupun ormas lainnya. Ia beberapa kali diundang dalam acara lintas mazhab, menunjukkan komitmennya terhadap persatuan umat Islam.
Dalam masa pandemi COVID-19, UAS turut aktif menyuarakan pentingnya menjaga protokol kesehatan dan membantu masyarakat yang terdampak. Ia turut mengoordinasi bantuan sosial bersama relawan dan komunitas Islam untuk mendistribusikan alat pelindung diri (APD), masker, dan makanan pokok ke berbagai daerah. Aksi-aksi tersebut semakin mempertegas peran UAS sebagai tokoh yang tidak hanya berbicara, tetapi juga bertindak nyata untuk kepentingan umat.
Peran Keluarga Dan Kehidupan Pribadi
Peran Keluarga Dan Kehidupan Pribadi. Ia kerap menyebut pentingnya peran keluarga dalam menopang dakwah seorang dai. Istrinya di sebut sebagai sosok yang sabar dan mendukung sepenuhnya kiprah UAS, termasuk saat harus jauh dari rumah untuk berdakwah ke berbagai daerah.
Ia juga sering menekankan pentingnya pendidikan agama sejak dini di dalam keluarga. Bagi UAS, keluarga adalah madrasah pertama, tempat anak-anak belajar akhlak, tauhid, dan cinta pada ilmu. Nilai-nilai ini pula yang ia wariskan dalam setiap ceramahnya agar umat Islam membina rumah tangga yang islami dan harmonis.
Lebih lanjut, UAS mengingatkan bahwa peran ayah sebagai pemimpin keluarga harus di optimalkan tidak hanya dalam mencari nafkah, tetapi juga sebagai pendidik utama. Ia menekankan pentingnya figur ayah yang aktif dalam mengajarkan salat, membaca Al-Qur’an bersama anak, serta menjadi teladan dalam berakhlak mulia. Ia percaya bahwa pendidikan agama yang di mulai dari rumah akan membentuk karakter anak-anak yang tangguh, santun, dan beriman kuat.
Dalam banyak ceramahnya, UAS mendorong agar pasangan suami-istri senantiasa saling menghargai dan menjaga komunikasi yang baik. Menurutnya, rumah tangga yang penuh kasih sayang dan saling pengertian adalah kunci utama dak-anak.alam menciptakan generasi penerus yang unggul secara spiritual dan moral. Ia juga menyoroti pentingnya membatasi pengaruh negatif dari media sosial dan tontonan tidak mendidik terhadap an
Pandangan Terhadap Dunia Islam Global. UAS tak hanya berbicara soal kondisi umat di Indonesia, tapi juga dunia Islam secara umum. Ia sering menyuarakan keprihatinan terhadap nasib umat Muslim di Palestina, Suriah, Uyghur, dan wilayah lain yang mengalami penindasan. Dalam setiap kesempatan, ia mengajak umat Islam untuk bersatu, saling mendoakan, dan mendukung perjuangan saudara seiman di seluruh dunia.
Refleksi Akhir UAS
Refleksi Akhir UAS. Ustaz Abdul Somad adalah contoh nyata dai modern yang mampu menjembatani tradisi dan modernitas, antara teks klasik dan konteks kekinian. Dengan keilmuan yang mendalam ia telah menjadi salah satu tokoh agama paling berpengaruh di era digital saat ini.
Namanya tidak hanya di kenal di dalam negeri, tetapi juga mulai mendapat perhatian di forum-forum internasional. Dakwahnya yang menekankan tauhid, ilmu, dan akhlak membawa angin segar bagi peradaban Islam yang ingin bangkit secara intelektual dan spiritual. UAS merupakan representasi ulama masa kini yang tidak hanya fasih dalam ilmu agama, tetapi juga tanggap terhadap tantangan zaman. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, ia tetap menjadi teladan bagi generasi muda Muslim Indonesia yang ingin belajar.
Lebih dari sekadar penceramah, UAS menjadi simbol transformasi dakwah Islam yang relevan dengan era teknologi informasi. Ia memanfaatkan platform digital secara maksimal untuk menyampaikan nilai-nilai keislaman kepada masyarakat luas. Dalam kanal YouTubenya, ia tidak hanya memuat ceramah-ceramah klasik, tapi juga konten dialog, dan tanya jawab sesuai kebutuhan umat. Pendekatan ini menunjukkan bahwa UAS peka terhadap perubahan pola konsumsi informasi masyarakat, terutama kalangan muda yang lebih visual dan interaktif.
Dengan semangat ini, UAS melahirkan ribuan pengikut dakwah daring yang terus menyebarkan ilmunya di berbagai platform. Kiprahnya pun di akui sebagai bentuk pembaruan dalam tradisi dakwah Islam Nusantara, yang sejak dahulu memang terkenal dinamis, toleran, dan menjunjung tinggi hikmah Ustaz Abdul Somad.