Masyarakat Indonesia Paling Banyak Kecanduan Nonton Youtube

Masyarakat Indonesia Paling Banyak Kecanduan Nonton Youtube
Masyarakat Indonesia Paling Banyak Kecanduan Nonton Youtube
Masyarakat Indonesia Paling Banyak Kecanduan Nonton Youtube

Masyarakat Indonesia Masuk Ke Daftar Yang Paling Banyak Menghabiskan Waktu Dengan Menonton Video-Video Di Aplikasi Youtube. Baru-baru ini terdapat sebuah laporan yang memaparkan bahwa orang Indonesia paling banyak menghabiskan waktu di Hp hanya untuk menonton video di Youtube. Hasil ini di paparkan di dalam sebuah laporan terbaru dari Media State of Mobile 2024 yang di terbitkan Data.AI pada awal Januari 2024. Di dalam laporan ini terlihat hasil bahwa masyarakat di Indonesia terbanyak menghabiskan waktunya untuk menonton video-video di aplikasi Youtube yang di miliki oleh Google tersebut. Kemudian di dalam hasil laporan tersebut juga di ungkapkan bahwa orang Indonesia biasanya menghabiskan waktu dengan total yang meraih jumlah 69,9 miliar jam di tahun 2023.

Selain YouTube, penduduk Indonesia juga sudah mulai untuk menghabiskan waktunya menonton video di aplikasi TikTok. Hasilnya, penduduk Indonesia telah menghabiskan waktu sekitar 64,8 miliar jam di aplikasi Tiktok sepanjang tahun 2023 serta naik terus menerus dari tahun ke tahun sebanyak 33%.

Selanjutnya, orang Indonesia juga kecanduan pada aplikasi Whatsapp yang merupakan aplikasi mengirimkan pesan yang di kelola oleh Meta. Pada laporan tersebut telah di ungkapkan bahwa penduduk Indonesia memakai aplikasi Whatsapp selama 59,1 miliar jam di tahun 2023 yang lalu. Kemudian di lanjutkan pula dengan aplikasi Instagram yang menjadi peringkat ke-empat aplikasi yang paling sering di gunakan oleh warga Indonesia. Tercatat warga Indonesia menghabiskan waktu selama 28,4 milyar jam untuk berbagi video maupun foto di aplikasi milik meta tersebut.

Oleh karena itu dapat di simpulkan bagaimana seringnya Masyarakat Indonesia menghabiskan waktu dan kecanduan dengan hp. Penduduk Indonesia di perkirakan dapat menghabiskan waktunya di smartphonenya dengan rata-rata waktu lebih dari 6 jam dalam sehari. Tidak heran jika Indonesia telah menduduki posisi teratas sebagai negara yang masyarakatnya memakai waktu paling lama dalam menggunakan smartphone per hari.

Masyarakat Indonesia Peringkat Satu Kecanduan Hp

Terdapat laporan yang di rilis oleh Data.AI tentang State Of Mobile 2024. Laporan ini memaparkan bahwa penduduk Indonesia menghabiskan waktu dengan gadgetnya seperti tablet maupun Hp selama 6,05 jam sehari di tahun 2023. Oleh karena itu Masyarakat Indonesia Peringkat Satu Kecanduan Hp di dunia. Indonesia menjadi negara yang masyarakatnya menghabiskan waktu yang sangat lama dalam menggunakan smartphone. Ini bukanlah hal yang baru karena Indonesia telah masuk ke peringkat teratas paling lama menggunakan smartphone sejak tahun 2020. Dari tahun 2020, rata-rata pemakaian smartphone di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.

Hal ini terlihat di sepanjang tahun 2023, penduduk Indonesia tercatat dapat memakai smartphone lebih dari enam jam setiap harinya. Kemudian pada posisi kedua setelah Indonesia terdapat negara Thailand dengan pemakaian hp 5,64 jam dalam sehari. Lalu negara Argentina menempati urutan ketiga dengan waktu pemakaian 5,33 jam sehari. Berikutnya terdapat juga negara Arab Saudi yang berada di urutan ke-empat dengan waktu penggunaan rata-rata mencapai 5,28 jam dalam sehari. Pada posisi kelima terdapat negara Brazil yang waktu penggunaan smartphone penduduknya mencapai 5,02 jam dalam sehari.

Di dalam laporan yang di terbitkan oleh Data.AI itu juga di jelaskan bahwa penduduk Indonesia paling banyak menghabiskan waktunya di smartphone untuk membuka sosial media. Tercatat bahwa empat dari lima aplikasi yang paling sering dan lama di kunjungi setiap harinya adalah platform sosial media. Penduduk Indonesia di ketahui paling lama dalam menggunakan waktunya untuk membuka aplikasi YouTube lalu di susul dengan aplikasi TikTok, Instagram, Whatsapp serta Chrome Browser.

Efek Adiktif

Terdapat makalah yang di tulis oleh Fransisca Hermawan yang berasal dari FEB Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya yang memaparkan bahwa YouTube dapat menimbulkan faktor kemelekatan serta memberikan dampak kecanduan. Di dalam makalah tersebut di jelaskan bagaimana YouTube secara psikologis dapat menimbulkan hubungan yang melekat terhadap para penggunanya. Jumlah ini ternyata mencapai sekitar 20,9% responden. Dalam rinciannya terdapat pengguna YouTube dalam sebagian kecil 2,4% yang merasa merasa sangat ketagihan terhadap aplikasi YouTube. Sementara 18,5% lainnya lebih rendah kadar ketagihan yang di alaminya. Ia juga melanjutkan dalam penelitian tersebut sebagian besar respondennya tidak mengalami ketagihan yang cukup parah. Oleh karena itu Efek Adiktif terasa cukup kuat jika kita sering menghabiskan waktu di smartphone.

Kemudian di lansir dari penelitian tersebut sebagian besar masyarakat Indonesia menyukai tema hiburan baik yang menjadi penonton pasif atau menjadi konsumen sebanyak 56,8%, maupun content creator atau pengelola yang aktif serta produsen maupun konsumen sebanyak 43,6%. Tidak hanya itu, penduduk Indonesia biasanya lebih menyukai menonton daripada membaca. Hal ini di dukung oleh adanya data UNESCO yang menyebutkan bahwa hanya 0,001 persen masyarakat Indonesia yang memiliki minat untuk membaca. Data ini berarti hanya satu dari seribu masyarakat Indonesia yang aktif dan suka membaca.

Cara YouTube Membuat Kecanduan

Cara YouTube Membuat Kecanduan telah di jabarkan olehKonselor klinis masalah kecanduan sampai depresi, Austin Rausch. Ia mengatakan bahwa penggunaan aplikasi YouTube secara berlebihan akan menimbulkan rasa ketagihan. Hal ini di karenakan sifat daripada aplikasi tersebut yang sangat menarik perhatian, hal-hal baru secara terus menerus hingga rekomendasi yang di arahkan secara personal. Kemudian menurut Austin Rausch, tindakan kecanduan kepada jenis teknologi ini ternyata berasal dari otak dimana otak akan melepaskan hormon dopamin sepanjang aktivitas kita yang menyenangkan. Maka dari itu akan terdapat sensasi yang menyenangkan saat kita terus-terusan membuka YouTube yang memuat konten-konten menarik.

Seperti yang kita ketahui bahwa YouTube juga menyuguhkan berbagai video menarik secara terus menerus yang akan memenuhi keinginan para penggunanya. Hal ini lah yang menimbulkan pelepasan dopamin saat kita mulai menikmati, menemukan serta membuat konten. Rausch juga mengatakan bahwa algoritma serta fitur putar otomatis pada aplikasi YouTube juga terlibat di dalam efek kecanduan ini.

Dampak Buruk Karena Kecanduan Hp

Pemakaian smartphone yang terlalu sering tentunya akan mengakibatkan kecanduan serta dampak buruk bagi kita. Contohnya yaitu berkurangnya waktu yang berkualitas bersama keluarga ataupun kerabat terdekat. Dampak buruk ini bisa berupa kualitas tidur yang buruk serta masalah kesehatan mental. Terdapat penelitian yang memaparkan bahwa pemakaian Hp yang berlebihan juga akan mengakibatkan timbulnya depresi dan kecemasan.

Kemudian saat kita meng-scroll Hp di malam hari sebelum tidur juga akan mengakibatkan tidur kita menjadi tidak berkualitas. Lalu insomnia juga dapat menyerang saat kita menggunakan smartphone secara berlebihan yang mana hal ini akan memberikan efek yang buruk bagi kesehatan tubuh kita. Jam tidur kita tentunya akan berkurang dan kita akan menjadi sulit untuk tidur. Alhasil kualitas kerja kita akan menjadi lebih buruk dan tidak prima. Untuk anak sekolah juga akan menyebabkan prestasinya semakin memburuk karena kualitas tidurnya yang tidak sehat.

Tidak hanya itu, penggunaan ponsel berlebih juga dapat meningkatkan risiko kecelakaan mobil. Hal ini di sebabkan oleh pengalihan pandangan dari jalan ke smartphone. Maka dari itu kita harus membatasi penggunaan ponsel agar tidak berlebihan agar tidak terkena Dampak Buruk Karena Kecanduan Hp.

Itu dia beberapa penjelasan mengenai Masyarakat Indonesia yang mengalami kecanduan Handphone. Semoga semakin berkurang penggunaan Handphone yang sering di lakukan oleh Masyarakat Indonesia.