Motif Busana Imlek Laki-Laki Dan Perempuan Memiliki Perbedaan

Motif Busana Imlek Laki-Laki Dan Perempuan Memiliki Perbedaan
Motif Busana Imlek Laki-Laki Dan Perempuan Memiliki Perbedaan

Motif Busana Imlek Laki-Laki Dan Perempuan Memiliki Perbedaan, Selain Di Warnai Berbagai Macam Hiasan Yan Adanya Ciri Khas Tersendiri. Melalui dari dalam seorang pria Tionghoa sering mengenakan baju Mandarin atau Baju Koko pada perayaan Imlek. Dan juga karena itu ialah baju ini memiliki kerah tinggi dan sering di pasangkan dengan kancing depan. Kemudian bentuk hal seperti desainnya dapat bervariasi, tetapi umumnya mencerminkan estetika tradisional. Lalu Motif Busana Imlek merupakan pakaian tradisional Tionghoa yang di pakai oleh masyarakat Tionghoa selama perayaan Imlek atau Tahun Baru Imlek.

Sehingga dari ciri khas pakaian ini mencerminkan warisan budaya Tionghoa dan sering kali memiliki desain, warna. Dan berupa sebagai bentuk simbolisme khusus yang terkait dengan tradisi dan kepercayaan Tionghoa. Namun, Motif Busana Imlek sering di hiasi dengan motif tradisional seperti naga, burung phoenix, bunga plum, dan karakter-karakter kaligrafi berbahasa Tionghoa yang memiliki makna positif. Karena itu juga dari kepemilikikan jenis Baju Mandarin atau Baju Koko. Yang pasti begitu sering kali di pakai oleh pria, memiliki kerah tinggi sebagai ciri khas. Sedangkan untuk wanita, desain cheongsam atau qipao seringkali memiliki kerah tinggi yang khas.

“Maka kalau qipao kan dengan terus membuat perempuan tersebut itu ialah motifnya harus dalam bentuk burung merak. Ataupun bisa saja dengan kita sebut sebagai burung hon,” terang Boeng untuk kepada mereka pada saat di temui pecinan Glodok.

Sehingga terdapat bahwa semacam bagian dalam motif-motif seperti jeruk dan buah-buahan lainnya sering dihubungkan dengan kemakmuran dan kelimpahan. Lalu ketika saat ingin terus membawa atau mengenakan busana dengan motif ini di harapkan membawa keberuntungan dalam urusan keuangan. Dan sebagai dari bentuk simbol naga adalah merupakan kekuatan, keberuntungan, dan perlindungan. 

Sama seperti halnya dengan nama naga yang di anggap sebagai makhluk mitos yang positif dalam budaya Tionghoa, dan seringkali di temukan dalam bordir atau cetakan pada busana Imlek.

Motif Busana Imlek Laki-Laki

Dan karena adanya di dalam budaya Tionghoa, beberapa angka di anggap sebagai angka keberuntungan dan sering kali di integrasikan sebagai motif dalam busana Imlek. Sehingga pada Motif Busana Imlek Laki-Laki memang sangat khas dengan desain yang mencerminkan kekayaan budaya Tionghoa. Bahkan hal tersebut justru sangat memiliki tradisi numerologi, dan angka delapan dianggap memiliki energi yang positif dan harmonis. Kemudian setiap bentuk dalam bagian kombinasi angka-angka yang mengandung delapan, seperti 18 atau 88, sering di anggap sebagai kombinasi yang sangat beruntung.

“Maka karena itu paling boleh ada sebuah bentuk motif naganya tersebut itu adalah baju tidur. Namun, kalau dari baju jalan, yang kian apalagi qipao, tidak ada,” tutur Boeng.

Kemudian terdapat bahwasanya busana Imlek pria dan wanita sering memiliki desain tradisional Tionghoa. Lalu dasarnya dari Cheongsam atau qipao adalah gaun wanita yang khas, sementara pria sering mengenakan baju Mandarin atau Baju Koko.Sehingga berupa sebagai bentuk Desain-desain ini mencakup kerah tinggi, kancing depan, dan motif-motif tradisional. Maka dari itu juga tentu saja tidak hanya di kenakan pada Tahun Baru Imlek. Hingga tetapi juga pada berbagai acara dan perayaan keluarga.

“Dan karena dari warna merah itu juga merupakan bagian daya tarik dan melambangkan rezeki. Makanya dari itu harus merah cerah, sebab itu soalnya begitu identik dengan rezeki,”jelasnya.

Maka dari setiap halnya dalam pemakaian busana Imlek menjadi simbol penghormatan terhadap tradisi dan merupakan cara untuk menyambut keberuntungan di tahun yang baru. Kemudian dalam jenis Warna merah, yang melambangkan keberuntungan dan kebahagiaan, sering mendominasi busana Imlek. Emas juga sering digunakan sebagai simbol kemakmuran.

Ciri Khas Busana Perempuan

Dan dari sebagai bentuk dalam halnya seperti dengan pemakaian makeup dalam busana Imlek perempuan. Karena itu juga tentu seringkali lebih di perhatikan dan lebih elegan. Sehingga setiap jenis macam Ciri Khas Busana Perempuan yang jelas terbuat dari kain berkualitas tinggi seperti sutra atau brokat. Karena sebab adanya sebuah bagian pada Cheongsam (juga di kenal sebagai qipao) adalah jenis gaun tradisional Tionghoa yang memilik desain khas dan elegan.

“Dan karena kalangan perempuan tidak bisa naga, tentu juga tidak ada bentuk sejarahnya perempuan tersebut itu untuk memakai naga. Jadi motif ciri khasnya adalah sebuah burung hong,” katanya.

Maka sebab ini salah satu ciri khas utama cheongsam adalah kerah tinggi yang menjuntai atau berdiri. Meskipun awalnya berasal dari Shanghai pada abad ke-20, cheongsam sekarang telah menjadi pakaian yang dihormati dan terus diperbarui dengan sentuhan modern. Sehingga di dalam bagian pada belahan sisi dalam motif busana Imlek, terutama pada cheongsam atau qipao, adalah fitur desain yang memberikan sentuhan khusus dan menambah elemen sensual pada gaun.

Bahkan bagian pada sisi dari desain belahan yang bagitu tampak sangat bisa bervariasi. Karena sebab dari beberapa cheongsam memiliki belahan yang mencapai bagian paha. Namun, dengan yang sementara dari lain mungkin memiliki belahan yang lebih rendah atau lebih tinggi. Maka setiap bentuk jenis dalam pilihan ini memberikan fleksibilitas dalam memilih desain yang sesuai dengan selera pemakai dan acara tertentu. Dan terdapat kini sekarang yang ada jenis sebagai variasi panjang pada cheongsam, mulai dari yang panjang hingga menjuntai hingga mata kaki atau pergelangan kaki, hingga yang lebih pendek di atas lutut.

Kemudian sebagai bagian bentuk dengan jenis dari pilihan motif tradisional seperti naga, phoenix, bunga plum, atau karakter kaligrafi sangat beragam. Maka dari itu motif-motif ini dapat diaplikasikan dalam berbagai ukuran dan penempatan di seluruh cheongsam.

Tradisi Busana Imlek

Beberapa busana Imlek, terutama yang di gunakan dalam acara-acara formal atau pernikahan, mungkin di hiasi dengan bordir tangan. Namun, setiap bagian kian ada sebagai hasil dari bordiran ini dapat mencakup motif-motif indah atau karakter kaligrafi yang memberikan nilai artistik pada pakaian. Dan ketika adanya sebuah hal Tradisi Busana Imlek tentunya merupakan ciri khas begitu penting dalam acara tahun baru imlek.

Dan di bagian dari tradisi pemakaian busana Imlek juga melibatkan anak-anak yang sering mengenakan pakaian khusus selama perayaan Imlek. Kemudian pasti terdapat dalam bagian pada Cheongsam menjadi sangat populer pada tahun 1920-an dan 1930-an di Shanghai. Sehingga seterusnya para kalangan setiap perempuan Tionghoa modern mulai mengenakan cheongsam sebagai simbol gaya hidup modern dan kebanggaan nasional.

Karena sebab ini sebab merupakan dalam bentuk busana tradisional Tionghoa, seperti cheongsam atau qipao, memiliki akar sejarah yang panjang. Lalu seiring berjalan waktu pada Cheongsam berkembang dari hanfu, pakaian tradisional Tionghoa kuno, dan mengalami transformasi selama abad ke-20.

Sehingga pada dalam seperti bentuk kancing-kancing ini memberikan desain yang lebih modern dan memudahkan pemakai untuk mengenakan dan melepaskan pakaian. Selain kain tradisional, cheongsam mulai menggunakan berbagai bahan baru seperti sutra, brokat, dan satin dalam bentuk sebagai jenis Motif Busana

Exit mobile version