Reshuffle
Reshuffle Kabinet Kedua Prabowo: Ini List Mentri Baru Di Kabinet

Reshuffle Kabinet Kedua Prabowo: Ini List Mentri Baru Di Kabinet

Reshuffle Kabinet Kedua Prabowo: Ini List Mentri Baru Di Kabinet

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Reshuffle Kabinet Kedua Prabowo: Ini List Mentri Baru Di Kabinet

Reshuffle Kembali Mengguncang Di Kabinet Merah Putih Prabowo Pada Senin, 8 September 2025, Ini List Mentri Yang Di Ganti, Yuk Kita Bahas. Dan langkah ini menjadi reshuffle kedua dalam pemerintahannya dan langsung menyedot perhatian publik karena menyasar sejumlah menteri kunci, termasuk Sri Mulyani Indrawati yang selama ini di kenal sebagai figur teknokrat penting di bidang keuangan. Reshuffle kali ini di lakukan di tengah meningkatnya ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah, khususnya terkait tunjangan fantastis anggota DPR dan kondisi biaya hidup yang kian menekan. Gelombang protes yang merebak di berbagai kota menjadi salah satu latar belakang keputusan besar ini.

Dalam Reshuffle ini, Presiden Prabowo mencopot lima menteri, yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menko Polhukam Budi Gunawan, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Abdul Kadir Karding, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, dan Menpora Dito Ariotedjo. Sebagai gantinya, sejumlah nama baru langsung di lantik di Istana Negara, Jakarta. Purbaya Yudhi Sadewa resmi menggantikan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan, sementara Mukhtarudin di percaya memimpin Kementerian Perlindungan Pekerja Migran. Selain itu, Ferry Juliantono dilantik sebagai Menteri Koperasi, dan satu kementerian baru yakni Kementerian Haji dan Umrah juga resmi di bentuk dengan Mochamad Irfan Yusuf sebagai menteri serta Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai wakil menteri.

Meski demikian, ada dua posisi yang masih kosong. Jabatan Menko Polhukam saat ini diisi sementara secara ad interim, sementara posisi Menteri Pemuda dan Olahraga belum di lantik karena calon yang di tunjuk belum hadir. Keputusan mencopot Sri Mulyani menimbulkan reaksi keras dari pasar keuangan. Bursa Efek Indonesia sempat terkoreksi, sementara rupiah melemah terhadap dolar AS Reshuffle.

Memicu Gelombang Reaksi Warganet Di Berbagai Platform Media Sosial

Perombakan kabinet yang di lakukan Presiden Prabowo Subianto pada 8 September 2025 sontak Memicu Gelombang Reaksi Warganet Di Berbagai Platform Media Sosial. Tagar #ReshufflePrabowo dan #SriMulyani bahkan sempat menduduki jajaran trending topic di X (Twitter) dan Instagram, menandakan betapa besarnya perhatian publik terhadap peristiwa politik ini. Sebagian besar komentar warganet berfokus pada pencopotan Sri Mulyani dari jabatan Menteri Keuangan. Bagi banyak orang, Sri Mulyani di anggap sebagai simbol integritas dan profesionalisme dalam pengelolaan ekonomi negara. Banyak akun menuliskan rasa kecewa dan khawatir bahwa absennya sosok yang sudah lama berkiprah di panggung internasional itu akan berdampak negatif pada stabilitas keuangan nasional. “Tanpa Bu Ani, siapa yang bisa jaga kredibilitas APBN?” tulis salah satu pengguna X yang mendapatkan ribuan tanda suka.

Di sisi lain, tidak sedikit juga yang menyambut reshuffle ini sebagai langkah berani Prabowo untuk menegaskan kendali politiknya. Beberapa komentar menyebut bahwa mengganti menteri merupakan hak prerogatif presiden, dan publik seharusnya memberi kesempatan bagi wajah-wajah baru untuk membuktikan kinerja mereka. “Jangan buru-buru pesimis. Kita lihat dulu gebrakan menteri baru, mungkin ada kejutan positif,” ujar seorang warganet dalam sebuah forum diskusi daring.

Pembentukan Kementerian Haji dan Umrah juga menjadi sorotan hangat. Banyak warganet menilai langkah ini sebagai strategi populis yang mencoba menggaet simpati umat Muslim. Di sisi lain, ada pula yang menilai kementerian baru tersebut memang di perlukan, mengingat masalah teknis dalam penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang sering menuai kritik. “Kalau kementerian ini bisa bikin pelayanan haji lebih transparan dan murah, tentu langkah ini patut di apresiasi,” tulis seorang pengguna Facebook.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi Menegaskan Bahwa Reshuffle Adalah Hak Prerogatif Presiden

Istana Kepresidenan akhirnya angkat bicara mengenai reshuffle kabinet kedua yang di lakukan Presiden Prabowo Subianto pada 8 September 2025. Menurut keterangan resmi, perombakan ini bukan keputusan mendadak tanpa dasar, melainkan hasil evaluasi menyeluruh terhadap kinerja para pembantu presiden serta kebutuhan penyesuaian arah kebijakan di tengah dinamika sosial-politik nasional. Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi Menegaskan Bahwa Reshuffle Adalah Hak Prerogatif Presiden yang di jalankan sepenuhnya demi kepentingan rakyat. Ia menyebut Presiden secara rutin melakukan evaluasi, dan keputusan mencopot maupun mengangkat menteri baru di ambil berdasarkan masukan dari berbagai pihak, termasuk tim internal dan mitra strategis pemerintah.

Bapak Presiden selalu menekankan bahwa pergantian menteri semata-mata bertujuan memperkuat efektivitas kerja cabinet. Bukan kepentingan politik jangka pendek ujarnya dalam konferensi pers di Istana. Meski begitu, dinamika di balik layar menunjukkan adanya elemen kejutan. Sejumlah menteri yang di ganti mengaku tidak mendapat pemberitahuan lebih dulu sebelum di umumkan secara resmi. Hal ini memperkuat kesan bahwa reshuffle di lakukan dengan cepat, bahkan di sebut sebagai strategi kejut politik oleh pengamat. Pihak Istana sendiri menolak anggapan reshuffle di lakukan terburu-buru, dan menekankan bahwa Presiden ingin menunjukkan ketegasan dalam mengambil keputusan penting.

Istana juga menanggapi reaksi publik yang ramai memperbincangkan pencopotan Sri Mulyani Indrawati dari jabatan Menteri Keuangan. Menurut pernyataan resmi, langkah tersebut bukan berarti mengurangi komitmen pemerintah terhadap di siplin fiskal, melainkan memberi kesempatan bagi figur baru untuk membawa terobosan kebijakan. “Kita tetap berkomitmen menjaga kredibilitas ekonomi nasional. Menteri baru memiliki kapasitas untuk melanjutkan dan memperkuat apa yang sudah di bangun,” jelas perwakilan Istana. Selain itu, pembentukan Kementerian Haji dan Umrah turut mendapat sorotan. Istana menegaskan bahwa kementerian baru ini di bentuk untuk menjawab kebutuhan nyata masyarakat.

Bursa Efek Indonesia (BEI) Merespons Negatif Pada Hari Pertama Setelah Pergantian Kabinet Di Umumkan

Reshuffle kabinet yang di lakukan Presiden Prabowo Subianto pada 8 September 2025 tidak hanya menimbulkan kejutan di lingkup politik. Tetapi juga langsung mengguncang pasar keuangan nasional. Pencopotan Sri Mulyani Indrawati dari posisi Menteri Keuangan menjadi sorotan utama. Mengingat reputasinya yang selama ini dianggap sebagai jangkar stabilitas fiskal Indonesia. Bursa Efek Indonesia (BEI) Merespons Negatif Pada Hari Pertama Setelah Pergantian Kabinet Di Umumkan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat turun sekitar 1 hingga 1,6 persen. Menunjukkan adanya kepanikan investor terhadap arah kebijakan ekonomi ke depan. Tak hanya itu, nilai tukar rupiah juga melemah terhadap dolar Amerika Serikat. Sebuah tanda bahwa pelaku pasar meragukan keberlanjutan disiplin fiskal yang sebelumnya di jaga ketat oleh Sri Mulyani.

Media internasional seperti Reuters dan Financial Times melaporkan bahwa pencopotan Sri Mulyani menimbulkan kekhawatiran serius. Terutama terkait kredibilitas APBN serta kebijakan pengendalian defisit. Sri Mulyani selama ini di kenal sebagai sosok yang di hormati oleh lembaga keuangan global dan investor asing. Sehingga kepergiannya di anggap berpotensi melemahkan daya tarik Indonesia di mata pasar internasional.

Meski begitu, pemerintah berusaha menenangkan gejolak dengan cepat. Purbaya Yudhi Sadewa yang ditunjuk sebagai Menteri Keuangan baru berjanji. Akan menjaga kesinambungan kebijakan fiskal sekaligus membuka ruang untuk strategi ekonomi yang lebih fleksibel. Dalam pernyataannya, ia menekankan pentingnya “menjaga kepercayaan pasar sembari memastikan pertumbuhan ekonomi tetap inklusif.” Namun, keyakinan ini masih harus dibuktikan dengan langkah konkret, terutama di tengah kondisi global yang tidak menentu. Selain efek jangka pendek di pasar modal dan nilai tukar. Reshuffle ini juga menimbulkan diskusi lebih luas mengenai arah ekonomi Indonesia ke depan Reshuffle.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait