Tim F1 Sauber, Banyak Nama Tapi Tetap Satu Juga

Tim F1 Sauber, Banyak Nama Tapi Tetap Satu Juga
Tim F1 Sauber, Banyak Nama Tapi Tetap Satu Juga

Tim F1 Satu Ini Telah Menyelesaikan Kontrak Sponsor Mereka Dengan Brand Legendaris Alfa Romeo Di Musim 2023. Sponsor legendaris ini telah mendukung Sauber sejak 2018 dan tidak melanjutkan kontraknya sehingga Audi dapat masuk menggantikan Alfa Romeo. Audi sendiri terlihat telah menjalin kerjasama dengan Sauber sejak awal musim 2023. Dengan Alfa Romeo yang absen di Formula 1, Sauber kini mengganti nama dengan sponsor baru. Yang mana sponsor tersebut merupakan platform website kasino berskala global. Nama Sauber kini telah menjadi Stake F1 Team Kick Sauber, yang mana ini telah di umumkan pada akhir bulan Desember 2023. Tak berselang lama, pada awal Januari 2024 kemarin tim ini mengganti nama lagi menjadi Stake F1 Team akibat impresi yang kurang baik dari penggemar. Dan ternyata, nama baru ini juga menimbulkan kontroversi dan menjadi bahan meme atau candaan. Banyak yang menjadikan nama baru Sauber ini sebagai meme “Steak F1 Team” serta “Stake” yang bermakna “tiang pacak”.

Sponsor ini, seperti yang di informasikan sedikit di atas merupakan situs judi berskala global. Kemudian, telah menjalin kersama dengan Sauber sejak musim kemarin. Masalah tentu akan hadir jika penamaan seperti ini di gunakan Sauber sepanjang musim. Mengingat peraturan yang cukup ketat di beberapa negara tuan rumah Formula 1 melarang segala jenis sponsor yang berkaitan dengan judi. Tentu saja, Sauber memiliki rencana yang mana pada gelaran Grand Prix di negara yang seperti itu, Sauber menggunakan nama “Kick F1 Team”. Kick sendiri merupakan salah satu sponsor Sauber yang merupakan situs atau platform live streaming yang mulai di kenal saat ini.

Audi sendiri sebagai pabrikan yang bergabung dengan Sauber, masih menginvestasikan dana dan kontribusi finansial untuk pengembangan mesin 2026. Maka dari itu, kebutuhan Sauber akan dana dari sponsor tentu sangat di perlukan hingga musim 2026 di mulai.

Bagaimana Perkembangan Audi Pada Tim F1 Sauber

Dengan kondisi seperti di atas, penggemar balapan jet darat ini harus berdamai dengan nama tim ini yang terkadang silih berganti selama jalannya grand prix. Banyak penggemar juga berpendapat, bahwa nama Sauber sendiri yang lebih di kenal di kalangan penggemar. Namun nama tersebut tidak di masukkan kedalam badge nama tim. Hal ini yang menyebabkan nama “Stake” dan “Kick” terpasang pada nama tim yang namanya lebih legendaris dari nama sponsornya.

Lantas Bagaiamana Perkembangan Audi Pada Tim F1 Sauber yang akan memulai debut di Formula 1. Sejak di umumkannya pabrikan Audi bergabung di Formula 1 pada Agustus 2022 kemarin. Pabrikan ini terlihat lebih senyap dalam pengembangan proyek mesin yang akan di gunakan oleh Sauber pada musim 2026. Dengan senyapnya perkembangan riset dan pengembangan yang di lakukan oleh pabrikan ini. Banyak rumor yang akhirnya muncul dan beredar bahwa keberlangsungan pabrikan ini di Formula 1 terancam gagal. Kemudian rumor tersebut di perparah dengan bergantinya CEO Audi sebelumnya yang merupakan sosok yang cukup berpengaruh terhadap pengakuisisian Sauber. Petinggi Audi tersebut ialah Markus Duessman yang posisi CEO nya di gantikan oleh Gernot Dollner. Dollner, merupakan sosok sepuh dan senior di VW Group yang mana dirinya pernah menentang dan memberi pandangan yang bertolak belakang dengan Duessman.

CEO Audi sekarang pernah berpendapat bahwa proyek F1 merupakan proyek yang sangat beresiko dengan biaya yang mahal. Serta sulit di pertahankan dalam jangka waktu yang lama. Namun, desas desus ini terbantah secara langsung berkat pernyataan langsung dari Dollner itu sendiri. Yang mana ia menyatakan bahwa proyek tersebut akan terus berlanjut sesuai rencana. Karena hal tersebut merupakan keputusan yang telah di ambil oleh manajemen serta supervisi dari Audi maupun VW Grup itu sendiri. Mengingat pabrikan ini telah menginvestasikan dana yang tidak sedikit untuk riset dan pengembangan mesin yang telah di lakukan.

Harapan Jika Pabrikan Ini Sepenuhnya Masuk Di F1 2026

Kabar lain mengenai perkembangan pabrikan ini terdengar tidak mengenakkan. Sebab, para fans berpendapat dengan kesenyapan selama pengembangan mesin, Audi di kabarkan tertinggal dalam segi riset dan pengembangannya. Hal ini tentu memberikan alasan yang jelas bagi rumor di atas bahwa keberlangsungan Audi terancam di F1. Pasalnya, dengan biaya yang besar pada saat riset dan pengembangan, pemutusan kontrak sepihak jika di lakukan oleh Dollner justru akan membuat Audi rugi double.

Namun bagi para antusian dan penggemar, mereka memberi Harapan Jika Pabrikan Ini Sepenuhnya Masuk Di F1 2026Dengan harapan agar persaingan lebih kompetitif dan trek lebih berwarna dengan hadirnya pabrikan baru yang mungkin saja langsung menjadi pabrikan penantang juara dunia.

Kembali ke topik tentang kabar tak mengenakkan sebelumnya. Hal tersebut di konfirmasi oleh Audi tentang lambatnya progres mereka dalam hal pengembangan mesin. Mereka mengatakan bahwa seluruh kegiatan telah sesuai dengan rencana meskipun mengalami rentetan kegagalan dalam test yang di lakukan. Audi sendiri mengatakan telah melakukan uji coba prototipe mesin yang akan di gunakan pada musim 2026 pada Desember 2023 kemarin. Ekspansi pabrik terbaru mereka yang semula memiliki 150 karyawan, kini telah berkembang menjadi dua kali lipat dari sisi jumlah karyawan.

Sauber memberikan klarifikasi kenapa Audi selama ini terlihat kalem dan senyap dalam hal progresnya di Formula 1. Hal tersebut di karenakan posisi Sauber yang berada di bawah branding Alfa Romeo. Sehingga antara Sauber dan Audi saling menjaga komunikasi demi menghormati brand legendaris tersebut. Dan stabilitas anggota tim tidak terganggu dengan informasi yang malang melintang antara sponsor yang masih ada dengan sponsor yang akan menjadi wajah baru mereka. Namun sekarang, dengan Alfa Romeo yang telah selesai dengan Sauber, memberikan kontrol yang lebih leluasa bagi Audi. Dalam hal ini, kontrol manajemen yang lebih terbuka layaknya kultur korporasi dengan komunikasi yang persuasif.

Calon Driver Yang Akan Menjajal Mesin Audi 2026

Dengan kultur tersebut dapat di lihat efek yang di berikan oleh Audi sejak mereka mengakuisisi Ducati di MotoGP dari sisi manajemen khas korporasi tersebut. Dengan harapan yang sama, pendekatan ala Audi di harapkan dapat mengubah tim ini menjadi lebih baik seperti Ducati di MotoGP.

Meskipun begitu, siapa Calon Driver Yang Akan Menjajal Mesin Audi 2026 mendatang. Audi terlihat mulai melakukan pergerakan dalam mencari pembalap yang ideal yang cocok duduk di kursi mobil mereka. Pembalap Sauber yang masa kontraknya akan habis di akhir tahun 2025, Valteri Bottas mengaku ketertarikannya untuk lanjut di tim ini. Ia mengaku masih “lapar” untuk comeback ke podium sehingga ia melihat proyek Audi dapat menjadi kesempatan untuk dirinya lanjut. Zhou Guanyu dengan status pay driver sangat kecil kemungkinannya untuk tetap di pertahankan. Audi sendiri memiliki harapan jika salah satu kursi pembalap mereka di isi oleh driver asal Jerman juga. Sehingga banyak kemungkinan nama pembalap yang akan mengisi kursi Sauber Tim F1.

Exit mobile version