Nyck De Vries Mantan Pembalap F1 AlpaThauri Tersandung Kasus
Nyck De Vries Merupakan Pembalap Formula 1 Yang Sempat Tampil Selama Beberapa Kali Pada Grand Prix F1 Musim 2023. Sebelum akhirnya pembalap berdarah campuran Belanda – Indonesia ini di depak dari Scuderia AlphaTauri. Berita ia di putuskan untuk tidak turun pada GP Hungaria di dasari oleh penilaian yang kurang baik. Beban penilaian tersebut nyatanya terlalu berat bagi seorang pembalap Belanda ini untuk meraih hasil yang memuaskan. Hasil yang kurang memuaskan selama sepuluh Grand Prix yang telah di lalui tersebut membuat De Vries tak lagi turun pada GP Hungaria akhir Juli 2023. Usianya yang kini telah menginjak 28 tahun, yang mana sebelumnya ia merupakan seorang pembalap McLaren. Serta pada tahun 2019 yang merupakan tahun ia menjadi pemenang pada gelaran Formula 2. De Vries bersama Mercedes Benz EQ berlaga di ajang balap Formula E. Pada tahun selanjutnya, 2020, kesempatan terbuka bagi De Vries untuk bergabung di Formula 1 sebagai Drive Test tim Mercedes.
Hal ini membuat kesempatannya untuk mengaspal di lintasan Formula 1 semakin jelas dan semakin kelihatan. Pembalap ini juga meraih posisi gelar tertinggi pada ajang balap Formula E di tahun yang sama. Dengan kesuksesan tersebut, pembalap berdarah Indonesia Belanda ini sering kali menjadi pembicaraan. Yang mana pembicaraan serta pemberitaan yang terjadi selalu mengarah tentang apakah De Vries akan tampil di Formula 1. Dan seperti yang kita ketahui, dengan usianya tersebut, bisa di katakan usia yang tidak muda lagi untuk menjalani debut di ajang balap Formula 1.
Hal yang membuat De Vries menjadi sorotan RedBull ialah penampilan apiknya ketika menggantikan Alex Albon yang mengalami kondisi darurat medis. Penampilannya tersebut terbilang cukup mengesankan dengan kondisi yang demikian. Ia berhasil menyelesaikan balapan di posisi ke sembilan dan membawa pulang dua poin bagi tim Williams Racing.
Kasus Apa Yang Menimpa Nyck De Vries
Cukup lama tak terdengar kabar sejak penghentian pembalap asal Belanda ini sejak GP Hungaria musim lalu. Ia di kabarkan tengah berada pada tahap penyelesaian suatu kasus yang menggugat dirinya. Lantas, Kasus Apa Yang Menimpa Nyck De Vries.
Mantap pembalap Formula 1 untuk tim AlphaTauri tersebut tengah terlibat dalam suatu kasus yang di prakarsai oleh perusahaan. Yang mana perusahaan tersebut memberikan suntikan dana investasi dalam karir De Vries dengan memberikan pinjaman. Pengadilan Distrik Amsterdam memutuskan bahwa pembalap yang memiliki darah keturunan Indonesia ini harus membayar kembali pinjaman yang di terimanya. Tak tanggung tanggun, pinjaman yang harus di kembalikan senilai 250 ribu euro atau setara 4,2 miliar rupiah. Kemudian pengadilan juga memutuskan tambahan bagi De Vries untuk membayar setengah gaji dan sponsor yang di peroleh selama musim parsial bersama AlphaTauri. Pengajuan tahapan banding saat ini menjadi jalan yang di pertimbangkan oleh pembalap ini.
De Vries tercatat menerima pinjaman dari perusahaan milik Jeroen Schothorst yaitu Investrand pada tahun 2018. Yang mana saat itu ia memerlukan dana tambahan untuk anggarannya membalap di Prema Formula 2. Hal tersebut teah di sepakati antara De Vries dan Investrand yang mana jika ia menjadi pembalap Formula 1 aktif pada musim 2022. Maka Investrand berhak atas penghasilan De Vries sebesar lima puluh persen selama ia berkompetisi di level teratas balapan ini. Kemudian jika ia tidak berhasil mencapai Formula 1 saat itu, maka Investrand menghapus pinjaman tersebut. Dan persetujuan tercapai setelah kesepakatan antara kedua pihak tentang aktivitas De Vries sebagai Drive Test untu Mercedes tidak di hitung.
Dan akhirnya, masalah muncul ketika pada gelaran Grand Prix Italia musim 2022. De Vries di panggil pada menit terakhir untuk menggantikan Albon yang sakit di kursi Williams. Yang mana penampilan apiknya membuat dirinya tersorot oleh Manajemen RedBull. Dan hal tersebut yang membuat ia dapat mengaspal di lintasan Formula 1 sebagai pembalap untuk AlphaTauri.
Perselisihan Dengan Investrand
Selama di AlphaTauri, ia mendapat kesempatan untuk membuktikan kelayakan dirinya untuk terus membalap di Formula 1 pada kursi tim asuhan RedBull tersebut. Dan benar saja, kesepuluh Grand Prix tersebut tidak mampu memberikan hasil yang memuaskan bagi bos RedBull. Dan ia seperti kurang dalam hal pengalaman mengingat usia debutnya yang tak lagi muda. Setelah kehilangan kesempatan menjajal mobil Formula 1 di lintasan dan mengharuskan ia terdepak dari tim pada pertengahan musim 2023. Ia memutuskan kembali ke ajang balap Formula E serta WEC bersama tim Mahindra dan Toyota meskipun memberikan sedikit keberhasilan sejauh ini.
Dan Perselisihan Dengan Investrand muncul yang membahas mengenai penampilannya di Monza saat menggantikan Albon. Yang mana penampilannya tersebut di pertanyakan apakah merupakan bagian dari kesepakatan balapan atau bagian dari kepentingan pengujian. Karena hal tersebut memberikan perbedaan yang signifikan antara pinjaman di hapuskan atau perjanjian lima pulh persen yang di aktifkan. Ketika persidangan berlangsng, hakim awalnya berpihak pada De Vries dan mencatat beberapa poin. Poin tersebut mengatakan bahwa De Vries benar berpartisipasi dalam ajang Formula 1 di Sirkuit Monza pada 11 September 2022, Italia. Namun ia melakukannya sebagai pembalap cadangan dan tidak di kontrak sebagai pembalap aktif saat itu. Dan kehadira dan penampilannya tak lebih dari menggantikan pembalap aktif yang mengalami perawatan radang usus buntu.
Hakim, juga mendukung pembalap asal Belanda ini terkait klaim yang menyatakan bahwa ia tidak memberi informasi kepada Investrand tentang rincian kontrak selama bertahun tahun. De Vries sendri telah memberikan informasi dan indikasi kepada media bahwa kasus yang menimpanya kala itu telah di menangkan. Dan ia berharap agar masalah ini cepat terselesaikan. Namun, di sisi lain Investrand menekankan bahwa proses hukum tahun lalu hanya tentang mendapatkan beberapa informasi. Dan persidangan tersbut merupakan langkah awal menuju kasus utama yang akan di sidangkan pekan ini di Pengadilan Distrik Amsterdam.
Kalah Dalam Gugatan Hukum
Kali ini, giliran Hakim persidangan yang mendukung Investrand yang menegaskan bahwa Nyck De Vries tidak dapat mengandalkan kontrak Driver Test Mercedes. Yang mana kontrak tersebut di gunakan untuk mengesampingkan kebenaran bahwa ia ikut serta dalam Grand Prix Italia di Monza pada musim 2022. Yang mana kontribusinya tersebut merupakan peran De Vries sebagai pembalap dalam jangka waktu seperti perjanjian di awal.
Dengan hasil, fakta dan dukungan Hakim Persidangan kepada Investrand, hal ini membuat De Vries Kalah Dalam Gugatan Hukum. Serta dirinya harus membayat kembali pinjaman sebesar 250 ribu euro bersama dengan setengah dari pendapatannya selama di AlphaTauri musim 2023.
Ujar pemiliki Investrand, Schothorst, ia mengatakan bahwa perusahaannya mendukung Nyck di saat genting dalam karirnya yang mana tidak ada orang lain yang akan mau melakukannya. Serta ia merasa senang bahwa Hakim persidangan memutuskan untuk mendukung perusahaannya. Meskipun ia cukup menyesal jika prosedur ini ternyata harus di lakukan.
Schothorst menambahkan bahwa ia lebih menyukai capaian kesepakatan tanpa prosedur seperti gugatan hukum ini. Namun sangat di sayangkan upaya tersebut di tolak dengan tegas oleh Nyck dan pengacaranya. Sehingga mau tidak mau, hal tersebut harus melalui proses pengadilan. Dan hal tersebut tidak mengubah harapan dan fakta bahwa kesuksesan akan di raih oleh Nyck dalam kelanjutan karir motorsportnya yang mengesankan. Meskipun di Formula 1 sepertinya tidak memungkinkan lagi bagi Nyck De Vries.