Gangguan Mental Membutuhkan Sebuah Penanganan Khusus
Gangguan Mental Membutuhkan Sebuah Penanganan Khusus

Gangguan Mental Membutuhkan Sebuah Penanganan Khusus

Gangguan Mental Membutuhkan Sebuah Penanganan Khusus

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Gangguan Mental Membutuhkan Sebuah Penanganan Khusus

Gangguan Mental Adalah Gangguan Terhadap Jiwa Seseorang Yang Berkaitan Dengan Pikiran, Perasaan Dan Perilaku. Jenis gangguan ini bisa sangat bervariasi, mulai dari gangguan kecemasan, depresi, gangguan bipolar, skizofrenia hingga gangguan makan. Di Indonesia, orang yang mengalami gangguan mental sering kali di sebut sebagai orang gila atau sakit jiwa. Sehingga seringkali mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan, bahkan di ikat dengan pasung. Padahal, mereka bisa mendapatkan pengobatan yang layak dengan di bawa ke rumah sakit.

Ada banyak faktor yang dapat memicu kondisi gangguan jiwa, mulai dari kondisi kesehatan tertentu hingga stres akibat peristiwa traumatis. Contoh dari peristiwa traumatis seperti kematian orang yang di cintai, kehilangan pekerjaan atau isolasi sosial yang berkepanjangan. Gangguan jiwa merupakan masalah umum yang bisa di alami oleh siapa saja. Bahkan menurut World Health Organization (WHO), satu dari lima anak-anak dan remaja di seluruh dunia mengalami gangguan mentaal. Namun, setiap gangguan memiliki gejala dan tingkat keparahan yang berbeda. Karena hal ini dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk genetik, lingkungan dan kehidupan sehari-hari individu. Gangguan Mental bukanlah tanda kelemahan atau kegagalan pribadi, melainkan merupakan kondisi medis yang memerlukan perhatian serius dan penanganan yang tepat.  Bahkan seseorang tak bisa mengatakan bahwa dirinya mengidap gangguan tersebut hanya dari gejala yang mereka alami. Karena gejala gangguan jiwa seringkali dapat bervariasi dan tumpang tindih dengan gejala kondisi lain atau masalah kehidupan yang sementara.

Salah satu masalah yang sering di hadapi oleh individu dengan Gangguan Mental adalah stigma sosial. Stigma ini dapat menyebabkan individu yang mengalami gangguan merasa malu atau takut untuk mencari bantuan atau berbicara tentang kondisinya. Akibatnya, mereka mungkin mengalami isolasi sosial dan kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa penyakit ini dapat di obati dan individu yang mengalaminya layak mendapatkan dukungan dan perawatan yang mereka butuhkan.

Faktor Biologis Juga Berkontribusi Pada Munculnya Gangguan Mental

Penyebab gangguan mental tidak dapat di sederhanakan menjadi satu faktor tunggal. Melainkan merupakan hasil dari interaksi yang kompleks antara berbagai faktor genetik, biologis, psikologis dan lingkungan sekitar. Faktor utama penyebab gangguan mental adalah genetik. Beberapa gangguan, seperti skizofrenia dan gangguan bipolar, memiliki komponen genetik yang kuat. Artinya seseorang memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan gangguan tersebut jika memiliki riwayat keluarga dengan gangguan serupa.

Selain faktor genetik, Faktor Biologis Juga Berkontribusi Pada Munculnya Gangguan Mental. Ketidakseimbangan kimia dalam otak, seperti serotonin, dopamin atau noradrenalin, dapat mempengaruhi mood, perilaku, dan persepsi seseorang. Gangguan hormonal juga dapat memainkan peran, terutama pada wanita selama periode tertentu seperti kehamilan, menstruasi atau menopause.

Trauma atau stres kronis, seperti pelecehan, kehilangan seseorang atau ketidakstabilan dalam hubungan interpersonal, dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami gangguan. Persepsi yang distorsi terhadap diri sendiri, orang lain atau dunia secara umum juga dapat menjadi faktor yang berperan dalam pengembangan gangguan seperti depresi atau gangguan kecemasan. Selain itu, kehilangan pekerjaan atau mungkin terikat utang juga menjadi faktor yang perlu di atasi

Lingkungan juga memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan mental seseorang. Lingkungan sosial, ekonomi dan budaya dapat memengaruhi kesejahteraan mental individu. Misalnya, kondisi sosial ekonomi yang rendah, kurangnya dukungan sosial atau eksposur terhadap kekerasan atau konflik.

Bahkan bullying ataupun omongan negative orang lain dapat menjadi pemicu adanya gangguan mental. Terutama jika terjadi secara terus-menerus atau dalam jangka waktu yang panjang. Komunikasi yang merendahkan, kritik yang berlebihan, hinaan, atau intimidasi dari orang lain dapat merusak harga diri seseorang dan memicu stres psikologis yang berkepanjangan. Hal ini dapat mengarah pada perasaan tidak berharga, kecemasan, depresi atau bahkan mendorong seseorang untuk mengisolasi diri dari lingkungan sosial. Contohnya seperti ketika seseorang mengalami tahi lalat besar di wajah atau mungkin jerawatan dan cadel.

Upaya Untuk Meningkatkan Kesehatan Mental

Beberapa Upaya Untuk Meningkatkan Kesehatan Mental sangat penting untuk dilakukan sebagai upaya dari pencegahan. Terutama dengan cara memprioritaskan kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan. Contohnya seperti menjaga pola makan sehat, tidur yang cukup dan rutin berolahraga. Karena aktivitas fisik terbukti dapat mengurangi risiko stres dan depresi serta meningkatkan mood. Hindarilah lingkungan toxic atau bahkan tinggalkan mereka yang sudah menyakiti dirimu karena hal tersebut dapat memicu kecemasan atau depresi. Rasa tidak perduli terhadap kritikan buruk yang tidak pentinya juga perlu di terapkan. Namun, penting juga untuk tidak mengabaikan kritik yang mungkin memiliki nilai atau relevansi. Terkadang, bahkan kritik yang terdengar tidak menyenangkan dapat menyimpan benih kebenaran atau peluang untuk belajar dan berkembang.

Namun, jika sudah tidak dapat di cegah, penanganan yang melibatkan berbagai jenis perawatan serta dukungan sosial dan lingkungan sangat di perlukan. Salah satu pendekatan utama dalam penanganan gangguan ini adalah terapi psikologis atau konseling. Terapi dapat membantu individu untuk memahami dan mengatasi masalah psikologis mereka dan mengembangkan keterampilan koping yang sehat. Terapi kognitif perilaku (CBT), terapi interpersonal, terapi kelompok dan terapi psikodinamik adalah beberapa contoh terapi psikologis yang umum digunakan.

Selain terapi psikologis, obat-obatan juga sebagai bentuk penanganan. Obat-obatan seperti antidepresan, antipsikotik dan obat penenang dapat membantu mengurangi gejala gangguan mental dengan mengatur keseimbangan zat kimia dalam otak. Namun, penggunaan obat-obatan harus selalu sesuai dengan resep dokter dan dalam pengawasan yang ketat.

Latihan fisik teratur, pola makan sehat, manajemen stress dan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga dapat membantu menjaga keseimbangan kesehatan mental dan fisik.

Dalam kasus yang lebih serius atau darurat, perawatan inpatient di rumah sakit jiwa atau pusat rehabilitasi juga mungkin di perlukan. Karena adanya perawatan yang intensif dan terstruktur di bawah pengawasan tenaga medis yang terlatih.

Art Therapy Di Akui Sebagai Metode Penyembuhan Gangguan Mental

Art Therapy salah satu metode yang dapat digunakan sebagai upaya pemulihan kesehatan mental. Terapi ini melibatkan karya seni, sebagai wadah untuk mengungkapkan emosi yang di rasakan. Selain membantu dalam proses pemulihan, Art Therapy juga bermanfaat untuk meningkatkan kualitas kesehatan mental. Menurut positivepsychology.com, Art Therapy adalah gabungan dari praktik terapeutik yang menggabungkan seni dan psikologi untuk mendukung individu dalam mengungkapkan emosi dan mengatasi trauma yang belum selesai.

Terapi seni telah digunakan selama ribuan tahun sebagai cara untuk berkomunikasi, mengekspresikan diri dan menyembuhkan luka jiwa. Namun, baru pada tahun 1940, Art Therapy Di Akui Sebagai Metode Penyembuhan Gangguan Mental. Pada saat itu, sejumlah dokter ahli kejiwaan mencatat bahwa individu yang menderita penyakit mental sering mengekspresikan diri melalui gambaran dan karya seni lainnya sebagai bagian dari strategi penyembuhan mereka.

Sejak itu, Art Therapy telah menjadi bagian penting dari bidang terapi dalam berbagai teknik penyembuhan masalah kesehatan mental. Berbagai aktivitas dapat dilakukan dalam Art Therapy, mulai dari menggambar, mewarnai hingga membuat patung dari tanah liat. Sebenarnya, kamu dapat melakukan proses terapi seni secara mandiri atau dengan bantuan terapis yang ahli dalam bidang terapi. Kelebihan menggunakan bantuan terapis adalah adanya masukan dari ahli profesional yang dapat menganalisis dan menyesuaikan perawatan sesuai dengan kebutuhan individu.

Tidak ada bakat artistik yang di perlukan untuk berhasil dalam Art Therapy. Karena proses terapi ini lebih berkaitan dengan menemukan hubungan antara tindakan kreatif yang di buat dengan kehidupan batin individu. Proses penyembuhan dalam Art Therapy dilakukan secara bertahap, tergantung dari tingkat keparahan penyakit atau Gangguan Mental.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait