Piala Asia Indonesia Vs Irak, Kekalahan Yang Tak Perlu Di Sesali

Piala Asia Indonesia Vs Irak, Kekalahan Yang Tak Perlu Di Sesali
Piala Asia Indonesia Vs Irak, Kekalahan Yang Tak Perlu Di Sesali

Piala Asia Merupakan Kompetisi Sepak Bola Internasional Antar Negara Yang Di Selenggarakan Oleh Asian Football Confederation (AFC). Turnamen ini lebih di kenal dengan sebutan AFC Asian Cup serta merupakan kejuaraan sepak bola top tier di benua Asia. Kejuaraan ini di ikuti oleh tim sepak bola terbaik nasional dari tiap negara di wilayah benua Asia. Turnamen bergengsi ini di selenggarakan pertama kali pada tahun 1956 di Hongkong. Sejak saat itu, kejuaraan bergengsi ini di laksanakan secara rutin dan menjadi event bergengsi empat tahunan. Dan untuk tahun ini, gelaran AFC Asian Cup di selenggarakan di Qatar yang berlangsung dari 10 Januari 2024 hingga Februari 2024. Selanjutnya, format kejuaraan ini yang memiliki proses seleksi kualifikasi yang mana telah di mulai sejak tahun 2023. Setelah melalui fase kualifikasi, tim nasional akan melanjutkan pertandingan di kelas fase grup.

Yang mana di dalam fase grup terdapat kriteria persyaratan klasemen yang jika tercapai dapat melanjutkan ke fase gugur semi final. Kemudian di lanjutkan dengan sistem gugur hingga mencapai pertandingan final. Bagi tim nasional suatu negara yang menjadi pemenang dalam turnamen top tier di Asia ini tak hanya mendapat gelar juara regional di Asia saja. Namun memiliki hak istimewa yaitu mewakili Asia dalam hal ini Asian Football Confederation (AFC) dalam pertandingan Piala Konfederasi FIFA.

Indonesia sendiri tercatat pernah mengikuti turnamen bergengsi ini sebanyak empat kali berturut turut. Yaitu dari tahun 1996 hingga tahun 2007. Setelah itu, Indonesia tidak absen dalam laga Piala Asia ini dan menunggu selama 17 tahun lamanya. Kemudian, Timnas Indonesia di tempatkan di grup D bersama dengan Jepang, Irak, dan Vietnam. Posisi setelah laga Indonesia melawan Irak pada Senin, 15 Januari 2024 menghasilkan klasemen sementara yaitu Jepang menduduki puncak klasemen grup D. Diikuti oleh kesebalasan Irak yang mendapat poin setelah kemenangannya melawan timnas Indonesia.

Indonesia Membuktikan Kepantasannya Di Piala Asia

Penantian selama 17 tahun untuk kembali ke pentas sepak bola bergengsi di Asia tentu memberikan harapan baru bagi punggawa timnas. Namun harapan tersebut seketika sirna ketika laga pembuka timnas Indonesia Senin kemarin tidak semulus yang di harapkan. Timnas Garuda mengalami kekalahan telak 3 – 1 dari Irak. Meskipun mengalami kekalahan, punggawa Garuda Indonesia Membuktikan Kepantasannya Di Piala Asia. Mereka selalu menjadi tim yang selalu di perkirakan mengalami kekalahan saat melawan juara turnamen bergengsi sebelumnya.

Laga kemarin di buka dengan dominasi timnas Irak yang memimpin jalannya pertandingan selama kurang lebih 17 menit. Dominasi yang menghasilkan sebuah gol berkat eksekusi yang cukup tegas dari Mohanad Ali. Hal tersebut justru tak melunturkan moral dan mentalitas timnas Garuda, justru ketertinggalan 1 skor membuat semangat timnas semakin kuat. Meskipun timnas Garuda masih terlihat kalah dalam penguasaan bola di lapangan, mereka tatap memberikan serangan serangan yang di bangun dengan baik seiring berjalannya laga. Hal tersebut di buktikan beberapa kali ketika melakukan serangan balik yang mengancam gawang Irak. Dan, terbukti pada menit ke 37 serangan demi serangan yang di bangun memberikan hasil yang membuat kedudukan seimbang antara timnas Indonesia dan Irak.

Marselino Ferdinan muncul di tiang jauh dan memberikan sentuhan yang apik sehingga memberikan gol untuk Indonesia. Pada serangan gemilangnya itu, pemain lain dari timnas Garuda Yacob Sayuri juga patut di apresiasi karena memberikan tendangan yang tepat untuk menyamakan kedudukan. Hal tersebut di lakukan terus menerus yang mana serangan tersebut menjadi duri yang menyebalkan di jantung pertahanan Irak.

Namun, tepat sebelum pertandingan babak pertama usai kesebelasan Irak kembali unggul melalui gol kontroversial Osama Rashid pada perpanjangan waktu babak pertama. Sebenarnya tak ada yang salah dari gol Osama Rashid yang menerkam bola lepas dari jarak dekat. Karena insiden sebelumnya tidak mengganggu permainan yang mana rekan setimnya di Irak Mohanad terbaring dalam posisi offside.

Elie Aiboy Terakhir, Marselino Ferdinan Pertama

Timnas Indonesia terlihat bangkit sejak turun minum babak pertama, dengan besaran kekuatan serangan yang sama. Tampak setelah beberapa pemain melancarkan aksinya, di tambah Irak menurunkan pemain pengganti Aymen Hussein yang berhasil memberikan skor tambahan. Gol yang di hasilkan di 15 menit sisa laga memberikan dampak signifikan terhadap performa dan pola pikir punggawa timnas Garuda. Grup yang di isi pada grup D menjanjikan persaingan ketat karena terdapat Jepang yang merupakan juara turnamen ini sebanyak empat kali. Serta Vietnam yang merupakan musuh sejati timnas Indonesia baik di event lokal maupun bergengsi seperti Piala Asia ini.

Banyak yang beranggapan Indonesia menjadi tim terlemah di grup ini. Namun harapan kembali muncul meskipun telah mengalami kekalahan dari Irak kemarin. Hal ini di sebabkan karena masyarakat menharapkan hasil meskipun melawan musuh regional. Dan untung saja Indonesia berhasil memberikan satu gol melalui pemain muda bertalenta yang memberikan agregasi gol yang dapat mempengaruhi hasil di fase grup. Gol pertama di laga perdana setelah absen selama 17 tahun memberikan kesan yang sangat menggembirakan. Banyak orang berkata di momen gol perdana Indonesia setelah absen ini dengan sebutan, “Elie Aiboy Terakhir, Marselino Ferdinan Pertama“. Yang memberi arti harapan baru setelah terakhir kalinya Indonesia mengikuti gelaran bergengsi sepak bola Asia yang di buka dengan Gol dari pemain muda 19 tahun.

Namun, Marselino bukan satu satunya prospek berbakat yang akan tampil kedepannya di turnamen ini. Terdapat pemain muda berbakat lain yaitu Ivan Jenner dan Justin Hubner yang berusia 20 tahun. Mereka mengisi posisi tengah yang memperkuat lini pertahanan dan membangun serangan. Serta Pratama Arhan yang mengokohkan bek kiri timnas Garuda.

Laga Indonesia dengan Vietnam yang dijadwalkan pada hari jumat mendatang justru memberikan tensi dan atmosir yang lebih tegang. Sebab rival regional tersebut harus berlaga di turnamen bergengsi kelas benua. Meskipun pertandingan terakhir Vietnam dengan Jepang memiliki jalan yang berbeda dari Indonesia melawan Irak.

Peluang Bertahan Lebih Lama

Kemenangan Jepang atas Vietnam pada laga sebelumnya tentu memberikan tekanan tersendiri untuk Vietnam. Dan perjumpaan antar rival regional ini pada Jumat mendatang akan memberikan tontonan yang menegangkan. Karena kedua tim tersebut baik timnas Garuda dan Vietnam akan saling memperebutkan posisi ketiga klasemen. Dengan mengantongi 3 poin kemenangan di rasa sudah cukup dan memiliki peluang untuk melaju ke fase knock out selanjuntya.

Dan kini, setelah timnas Indonesia telah membuktikan kemampuan mereka ketika bertanding melawan Irak kemarin membuktikan kelayakan mereka di kompetisi ini. Dengan komposisi pemain dan harapan akan performa yang meningkat atau setidaknya memberikan konsistensi dalam penampilannya. Pendukung, terutama masyarakat Indonesia berharap timnas Garuda dapat memberikan peluang untuk bertahan dalam fase grup ini. Bahkan jika memungkinkan, masyarakat berharap tim yang menjadi underdog di grup D ini justru dapat melaju ke fase gugur selanjutnya di Piala Asia.

Exit mobile version