Lensa Kontak Kini Menjadi Bagian Dari Gaya Hidup Masyarakat

Lensa Kontak Kini Menjadi Bagian Dari Gaya Hidup Masyarakat
Lensa Kontak Kini Menjadi Bagian Dari Gaya Hidup Masyarakat

Lensa Kontak Adalah Perangkat Kecil Yang Di tempatkan Langsung Di Atas Mata Untuk Memperbaiki Gangguan Penglihatan Atau Hanya Sekedar Model. Perangkat ini di rancang untuk menggantikan fungsi kacamata tradisional. Lensa umumnya terbuat dari bahan lentur dan transparan, seperti hidrogel atau bahan silicone hydrogel, yang memungkinkan mata menerima sinar cahaya dengan jelas. Pilihannya juga sangat bervariasi, termasuk lensa harian, mingguan, bulanan, bahkan yang dapat digunakan selama beberapa bulan atau lebih.

Salah satu keuntungan utama penggunaan lensa adalah aspek estetika dan kenyamanan. Mereka tidak hanya memberikan tampilan yang lebih natural karena tidak ada bingkai seperti kacamata, tetapi juga memungkinkan pengguna untuk bebas beraktivitas tanpa kendala visual. Selain itu, juga dapat memberikan sudut pandang yang lebih luas dan tidak terhalang oleh bingkai kacamata.

Namun, penggunaan Lensa Kontak juga memerlukan perawatan yang tepat. Seperti membersihkan dan menyimpan lensa sesuai petunjuk. Bahkan mematuhi aturan pemakaian dan menghindari penggunaan lensa melebihi batas waktu yang di tentukan.

Namun, lensa Kontak tidak sesuai untuk semua orang. Beberapa individu mungkin memiliki kondisi mata tertentu atau ketidaknyamanan yang membuat mereka tidak cocok dengan penggunaan lensa. Jadi, pastikan kebutuhan jika kamu ingin menggunakan perangkat ini ya!

Tipe Lensa Kontak

Pada dasarnya, pengguna hanya mengetahui bahwa hanya ada satu tipe lensa. Ternyata ketika sudah di telusuri, ada banyak Tipe Lensa Kontak, yuk Simak penjelasan berikut ini!

Lensa Rigid Gas Permeable (RGP) merupakan salah satu jenis lensa kontak yang di buat dari bahan keras. Namun memiliki karakteristik memungkinkan oksigen melewati mata. Meskipun memerlukan waktu penyesuaian lebih lama di bandingkan dengan lensa kontak lunak, bahan keras ini memberikan kestabilan pada lensa, sehingga memberikan ketajaman penglihatan yang optimal. Keunggulan utama dari lensa RGP adalah daya tahan yang lebih lama dan daya tahan terhadap kotoran dan protein mata.

Kedua, lensa kontak lunak, yang terbuat dari bahan elastis dan lentur (bahan HEMA – Hydroxyethylmethacrylate). Softlens jenis ini melingkupi mata dengan lembut, memberikan penggunaan yang lebih nyaman di bandingkan dengan lensa kontak keras. Kelembutan material softlens membuatnya cocok untuk pengguna pemula. Dan sebagian besar orang mengalami penyesuaian yang lebih cepat terhadap kenyamanan penggunaan softlens. Sayangnya, lensa jenis ini mudah sobek sehingga harus berhati-hati ketika membersihkannya. Softlens hadir dalam berbagai jenis dan kegunaan, termasuk harian, mingguan dan bulanan.

Softlens harian adalah jenis lensa yang di peruntukkan hanya untuk sekali penggunaan. Jadi, setelah di pakai, lensa harus di buang.

Continuous/extended wear adalah jenis softlens yang dapat digunakan beberapa kali, selama masih dalam keadaan bersih dan baik.

Pengguna juga dapat memilih softlens berwarna untuk menambahkan dimensi artistik pada penampilan mereka. Selain itu, softlens biasanya juga menyediakan jenis untuk orang yang mengalami presbiopia, memberikan koreksi baik untuk melihat dekat maupun jauh.

Lensa Scleral merupakan jenis lensa kontak yang menutupi seluruh permukaan bola mata. Di sebut “scleral” karena mencakup bagian sklera tersebut, lensa ini berbeda dengan lensa kontak konvensional yang hanya menutupi kornea. Lensa Scleral terbuat dari bahan yang tahan lama dan dapat memperbaiki berbagai gangguan penglihatan, termasuk astigmatisme, keratoconus, dan mata kering.

Memiliki Dampak Negative Terhadap Kesehatan Mata

Penggunaan lensa kontak memang dapat memberikan kenyamanan dan keleluasaan dalam aktivitas sehari-hari bagi banyak orang. Terutama bagi yang tidak suka memakai kacamata. Namun, penggunaan lensa kontak juga dapat Memiliki Dampak Negative Terhadap Kesehatan Mata. Biasanya, risiko tinggi muncul saat memakai lensa melebihi durasi yang di sarankan, yaitu maksimal 14-16 jam sehari.

Jika lensa kontak tidak di bersihkan atau di simpan dengan benar, bakteri dapat berkembang. Sehingga, menyebabkan iritasi atau bahkan infeksi pada mata. Oleh karena itu, kebersihan dan perawatan yang baik terhadap lensa kontak sangat penting untuk menghindari risiko ini.

Mata membutuhkan suplai oksigen yang cukup untuk menjaga kesehatan dan kenyamanannya. Jika softlens menempel pada mata dan menutupi kornea terlalu lama, akan menghambat pasokan oksigen. Jika mata sudah kekurangan oksigen maka menyebabkan mata terasa kering, gatal atau bahkan merah. Hal ini tentu dapat menjadi masalah yang signifikan jika tidak di atasi dengan tindakan pencegahan, seperti menggunakan tetes mata.

Selain itu, beberapa orang mungkin mengalami ketidaknyamanan atau alergi terhadap bahan lensa atau cairan pembersih yang di desain untuk lensa. Oleh karena itu, pemilihan jenis lensa kontak yang sesuai dengan kebutuhan dan sensitivitas mata sangat penting untuk meminimalkan risiko reaksi alergi.

Penggunaan lensa kontak yang kotor atau tidak benar, seperti tidak membersihkan lensa atau kebersihan tangan yang kurang saat menyentuh lensa dapat menyebabkan goresan pada permukaan kornea mata. Hal tersebut biasa di kenal sebagai abrasi kornea. Gejalanya meliputi rasa nyeri, sensasi seperti ada pasir di mata, mata merah, sensitivitas terhadap Cahaya dan penglihatan kabur.

Jadi, jika baru pertama kali mencoba lensa kontak, sebaiknya pakailah selama empat jam pada hari pertama, lalu menambahkan satu jam setiap hari hingga mata terbiasa. Dengan cara tersebut, sangat memungkinkan untuk terhindar dari risiko iritasi.

Dalam Penggunaan Juga Memerlukan Perhatian Khusus Untuk Menjaga Kesehatan Mata

Lensa kontak memang sangan praktis daripada kacamata, namun Dalam Penggunaan Juga Memerlukan Perhatian Khusus Untuk Menjaga Kesehatan Mata dan mencegah potensi masalah. Hal pertama yang harus di perhatikan adalah mencuci tangan dengan bersih (gunakan sabun) sebelum menyentuh lensa. Saat memasang atau melepas lensa, hindari menyentuh mata atau lensa dengan kuku. Pastikan tidak terbalik ketika memasang, lensa yang terbalik di tandai dengan adanya pergerakan di mata.

Simpan lensa dalam wadah yang bersih dan di isi dengan larutan pembersih khusus, biasanya mengandung hidrogen peroksida. Hindari penggunaan air keran atau air mineral sebagai pengganti larutan khusus. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa menggosok atau mengucek saat membersihkannya dengan cairan pembersih dapat mengurangi risiko infeksi mata. Ketika menyimpannya di dalam wadah, posisikan lengkungan lensa berada di bawah air.

Pengguna softlens biasanya memiliki obat tetes mata khusus yang dapat di beli bersamaan dengan pembelian softlens. Jika mata terasa kering, di sarankan menggunakan cairan tetes mata yang di rancang khusus untuk penggunaan softlens. Sebaiknya, hindari penggunaan obat tetes mata yang bukan khusus untuk softlens, seperti insto. Karena beberapa obat tetes mata tidak cocok untuk ketika menggunakan softlens karena dapat merusaknya dan berpotensi menimbulkan efek buruk pada mata.

Batasi waktu penggunaan harian atau bulanan, serta hindari penggunaan lensa yang sudah melewati batas masa pakai. Selain itu, hindari tidur dengan lensa kontak terpasang untuk mencegah iritasi dan infeksi mata. Jika sudah mengalami gejala seperti mata merah, sakit, berair atau sensasi benda asing saat memakai softlens, segera hentikan pemakaian penggunaan Lensa Kontak.

Exit mobile version