Kick Striking
Kick Striking Perdana! Adu Gengsi Petarung Asia Di BYON Vol.5

Kick Striking Perdana! Adu Gengsi Petarung Asia Di BYON Vol.5

Kick Striking Perdana! Adu Gengsi Petarung Asia Di BYON Vol.5

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Kick Striking Perdana! Adu Gengsi Petarung Asia Di BYON Vol.5

Kick Striking Hadir Di Gelaran BYON Combat Showbiz Vol.5 Yang Berlangsung Di Tennis Indoor Senayan Tak Hanya Menampilkan Pertarungan Sengit. Pertarungan utama yang mempertemukan Jekson “Kkajhe” Karmela dari Indonesia dan Aziz “The Crauzer” Calim dari Malaysia jadi sorotan utama. Tak sekadar adu pukul dan tendangan, laga ini jadi simbol rivalitas Asia Tenggara dalam dunia bela diri yang semakin berkembang dan profesional. Kick-striking adalah aturan anyar yang di perkenalkan oleh Uni-Combat Council (UCC). Aturan ini melarang clinching berlebihan dan penggunaan siku, yang selama ini menjadi pemicu banyak cedera. Dengan demikian, pertarungan menjadi lebih bersih, cepat, dan atraktif.

CEO BYON, Yoshua Marcellos, menyebut inovasi ini sebagai bentuk evolusi. “Kita ingin membawa olahraga ini ke arah yang lebih profesional, tapi juga menghibur dan aman. Kick-striking adalah jawabannya,” ujarnya dalam konferensi pers jelang acara.

Deretan Duel Bergengsi

Tak hanya Kkajhe vs Aziz, BYON Vol.5 juga memanjakan penonton dengan 11 partai pertarungan penuh gengsi, termasuk perebutan gelar WBA Asia dan WBC Youth, serta laga rivalitas berdarah panas seperti Putra Abdullah vs Kkcal, dan Redho vs Weerian, yang di sebut-sebut sebagai “perang Rodtang ala Indonesia”.

Salah satu partai terseru malam itu adalah Felmy Sumaehe vs Tsunami, yang mempertaruhkan sabuk WBA Asia. Laga ini berakhir dengan kemenangan mutlak untuk Felmy, yang menunjukkan dominasi penuh sejak bel pembuka Kick Striking.

Hiburan Bertabur Bintang

Tak hanya soal pertarungan, BYON Vol.5 juga tampil megah dengan kemasan ala pertunjukan showbiz. Selebriti papan atas, atlet, hingga influencer hadir memadati venue. Efek cahaya, musik pengiring, dan visual mapping menambah aura pertarungan menjadi layaknya konser kelas dunia Kick Striking.

Sukses Mencuri Perhatian Para Pecinta Olahraga Tarung Di Asia Tenggara

Gelaran BYON Combat Showbiz Vol.5 Sukses Mencuri Perhatian Para Pecinta Olahraga Tarung Di Asia Tenggara. Sejak diumumkan akan menampilkan pertarungan utama antara Kkajhe vs Aziz Calim, euforia fans mulai terlihat di media sosial. Namun yang membuat event ini benar-benar “meledak” adalah keputusan BYON untuk menggunakan format baru: kick-striking.

Format ini di nilai banyak penggemar sebagai langkah maju yang berani. “Akhirnya ada event lokal yang nggak cuma jiplak format luar, tapi punya identitas sendiri,” tulis @fightingfanID di X (Twitter). Larangan clinch dan kontrol siku memang membuat pertandingan terasa lebih dinamis dan terus bergerak, sesuatu yang sangat di sukai penonton.

Beberapa penggemar lama combat sports sempat skeptis soal kick-striking. Namun setelah menyaksikan laga-laga sengit tanpa jeda panjang akibat clinching, banyak yang berubah pikiran. “Saya kira bakal aneh, ternyata justru lebih menarik karena nggak banyak ngulur waktu,” kata Kevin, seorang penonton di tribun Senayan yang datang langsung dari Bandung.

Di komunitas YouTube dan Instagram, cuplikan highlight seperti KO dari Felmy Sumaehe, serta duel panas Redho vs Weerian viral dan di banjiri komentar positif. Banyak penonton memuji atmosfer panggung yang megah dan produksi visual yang terasa seperti pertarungan UFC atau ONE Championship.

Yang menarik, para fans juga menyambut positif keberanian BYON mengangkat atlet lokal seperti Kkajhe, Putra Abdullah, hingga Danar Ilmawan ke panggung utama. Mereka melihat ini sebagai peluang emas bagi petarung Indonesia untuk di kenal lebih luas tanpa harus selalu bertarung di luar negeri. “Saya nonton karena penasaran, tapi akhirnya jatuh cinta karena atmosfernya beda. Serius, ini bisa jadi revolusi dunia fight lokal,” komentar seorang pengguna Reddit Indonesia di forum r/CombatSportsAsia.

Gelaran BYON Combat Showbiz Vol.5 Kini Hadir Dengan Format Kick Striking

Gelaran BYON Combat Showbiz Vol.5 Kini Hadir Dengan Format  . Di balik sorotan lampu dan riuh penonton, tersimpan ambisi besar, membawa olahraga pertarungan Asia ke level baru. Dengan memperkenalkan format baru kick-striking, event ini menandai langkah nyata menuju masa depan combat sports yang lebih modern, profesional, dan terstandarisasi di kawasan Asia.

Asia selama ini di kenal sebagai rumah bagi berbagai seni bela diri tradisional Muay Thai dari Thailand, Silat dari Indonesia dan Malaysia, Karate dari Jepang, hingga Taekwondo dari Korea. Namun, tantangan besar muncul ketika seni tradisional tersebut harus bersaing di panggung global yang di dominasi oleh format MMA (Mixed Martial Arts) dan promosi besar seperti UFC dan ONE Championship.

BYON memilih jalan berbeda. Alih-alih meniru penuh model barat, mereka menciptakan sistem yang di sesuaikan dengan kultur dan karakteristik regional. Format kick-striking—yang membatasi clinch, melarang serangan siku berbahaya, dan mendorong pertarungan terus bergerak di nilai sebagai bentuk kompromi antara aksi cepat dan keamanan atlet. Ini adalah contoh bagaimana Asia bisa menciptakan formatnya sendiri tanpa kehilangan nilai kompetitif.

Selain itu, BYON juga menunjukkan bahwa profesionalisme tidak harus datang dari luar negeri. Dengan panggung megah, produksi berstandar tinggi, sistem tiket daring, hingga distribusi streaming berbayar (PPV), event ini mematahkan stigma bahwa promotor Asia hanya bisa jadi penonton dalam industri olahraga global. Petarung lokal seperti Kkajhe, Putra Abdullah, atau Danar Ilmawan tampil sebagai ikon baru generasi muda. Mereka bukan hanya jagoan di atas ring, tetapi juga simbol perubahan bahwa anak muda Asia kini punya panggungnya sendiri tanpa harus keluar negeri untuk bersinar.

Susunan Pertandingan Yang Disiapkan Secara Matang Dan Spektakuler

Salah satu daya tarik utama dari BYON Combat Showbiz Vol.5 adalah Susunan Pertandingan Yang Disiapkan Secara Matang Dan Spektakuler. Tak hanya satu atau dua, total ada 11 partai pertarungan yang di gelar dalam satu malam, menghadirkan perpaduan antara kompetisi kelas dunia dan drama personal antar petarung. Inilah yang menjadikan event ini bukan sekadar olahraga, melainkan pertunjukan penuh emosi dan gengsi.

Pertarungan utama tentu saja mempertemukan Jekson “Kkajhe” Karmela dari Indonesia melawan Aziz “The Crauzer” Calim dari Malaysia. Laga ini jadi simbol rivalitas Asia Tenggara dan di promosikan sebagai duel penuh harga diri. Kedua petarung datang dengan reputasi tinggi dan gaya bertarung agresif, membuat pertandingan berjalan cepat dan menegangkan sejak awal. Duel ini juga menjadi panggung perdana untuk format kick-striking, yang membuat laga semakin dinamis.

Tak kalah menarik adalah laga perebutan sabuk WBA Asia antara Felmy Sumaehe melawan petarung Thailand, Tsunami. Pertarungan ini berlangsung intens dan keras, namun Felmy tampil superior dan akhirnya meraih kemenangan angka mutlak. Banyak pengamat menyebut ini sebagai salah satu fight terbaik malam itu.

Lalu ada duel penuh dendam antara Putra Abdullah vs Kkcal, yang di sebut-sebut sebagai “rematch paling panas” di gelaran BYON. Emosi tinggi terlihat sejak walkout, dan saat bel berbunyi, keduanya langsung tancap gas. Penonton di buat terpukau dengan adu teknik dan stamina mereka hingga ronde terakhir.

Di sisi lain, duel Redho “Rodtang Tasik” vs Weerian “Rodtang Lombok” juga mencuri perhatian. Keduanya membawa nama besar daerah masing-masing dan di kenal sebagai petarung dengan gaya mirip legenda Muay Thai, Rodtang Jitmuangnon. Laga ini berlangsung brutal namun penuh teknik, dan menjadi perbincangan hangat di kalangan komunitas bela diri Kick Striking.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait