Gerhana Matahari Terlama Sepanjang Sejarah

Gerhana Matahari Terlama Sepanjang Sejarah
Gerhana Matahari Terlama Sepanjang Sejarah

Gerhana Matahari Terlama Sepanjang Sejarah Sebab Ini Adalah Sebuah Bentuk Fenomena Langit Yang Terjadi Ketika Bumi Dan Matahari Sejajar. Dengan hanya pada lintasan sempit di permukaan Bumi yang di sebut jalur totalitas. Dan juga sebagai pengamat dapat menyaksikan matahari sepenuhnya tersembunyi, dan langit menjadi gelap seperti malam sebentar. Maka dari itu Gerhana Matahari total melibatkan beberapa fase, termasuk kontak pertama ketika Bulan mulai menutupi Matahari, fase totalitas saat Matahari sepenuhnya tersembunyi, dan kemudian kontak terakhir ketika Bulan mulai bergerak menjauh dari Matahari.

Dan merupakan dari Gerhana Matahari Total yang sudah berhasil di hitung jauh pada masa depan. Maka fenomena tersebut yang akan begitu siap melihat akan melintasi Samudra Atlantik pada bagian lepas pantai Guyana Prancis. Yang hingga terdiri pada tanggal 16 juli 2186, yang sudah di perkirakan akan bisa berlangsung selama sampai 7 menit. Di sini, pengamat dapat melihat Matahari sepenuhnya tersembunyi oleh Bulan, menyebabkan siang hari berubah menjadi malam singkat.

Namun, hingga pada saat sebelumnya pemahaman setiap ahli ilmiah tentang astronomi berkembang, masyarakat cenderung memberikan interpretasi mistis atau simbolis pada gerhana matahari. Karena sebab begitu dapat dengan mencakup mitos, legenda, atau kepercayaan yang berkaitan dengan perubahan cuaca atau kejadian-kejadian penting lainnya. Bahkan adanya suatu dari salah satu keunggulan gerhana matahari. Yang juga sebagian adalah bahwa peristiwa ini dapat di amati dari wilayah yang lebih luas di bandingkan dengan gerhana matahari total.

Sehingga di dalam sebuah hal aksesibilitas juga yang akan dapat terkait dengan sebuah dari tingkat informasi dan pemahaman masyarakat. Bahkan dengan terus menerus dan semakin banyak informasi yang tersedia dan semakin baik pemahaman tentang cara mengamati. Dalam berupa bentuk gerhana secara aman, semakin mudah bagi orang-orang untuk merencanakan dan menyaksikan peristiwa ini. Ketika pada saat peristiwa langit yang mendung atau berkabut dapat menghalangi pengamatan gerhana.

Sejarah Tentang Gerhana Matahari Total

Dan dengan dari menurut McGlaun, yang merupakan dalam pakar gerhana di Eclipse 2024, hingga selama sampai tahun 2186 bayangan bulan akan muncul terus di atas pusat Bumi. Kemudian seperti bulan tentu akan semakin membesar karena sebab jaraknya yang begitu relatif. Maka begitu juga kepada matahari tentunya pasti akan dapat menjadi lebih kecil karena adanya jarak yang mungkin kelihatan relatif jauh. Semua karena hal tersebut ini akan dapat bisa menyebabkan Sejarah Tentang Gerhana Matahari Total.

Namun, mengenati tentang sejarah tersebut maka adanya kegiatan ekspedisi untuk mengamati gerhana matahari total menjadi populer pada abad ke-19 dan 20. Dari setiap para bagian dari bidang ilmuwan dan pengamat amatir melakukan perjalanan ke berbagai bagian dunia. Yang hanya agar dapat untuk bisa selalu berada di jalur totalitas dan mengamati fenomena ini.

Sehingga dengan segala macam pengamatan modern tentang perihal gerhana memberikan kontribusi besar pada pemahaman kita tentang alam semesta. Dan setiap studi juga tentu dapat selalu terus menggunakan fenomina ini demi mampu untuk mengumpulkan data dan melakukan penelitian tentang atmosfer Matahari, serta menjelajahi efek relativitas umum. Dan sampai dengan terus seiring perkembangan pengetahuan dan metode ilmiah, manusia mulai memahami secara lebih mendalam mekanisme tersebut.

Maka karena itu melalui dari pada abad ke-17, ilmuwan seperti Johannes Kepler dan Galileo Galilei memberikan kontribusi pada pemahaman kita tentang gerhana matahari dengan mengembangkan model heliosentris dan teleskop. Langsung terus mereka menyatakan bahwa beberapa budaya kuno mungkin mengasosiasikan gerhana yang ada dari setiap peristiwa buruk. Ataupun bisa di sebut sebagai bagian dalam dewa-dewa yang marah.

Suku Maya Memprediksi Gerhana

Terdapat sebuah bentuk di mana kali ini yang merupakan dari Suku Maya kuno yang sudah di kenal memiliki pemahaman yang cukup maju tentang astronomi. Dan bahkan juga mereka mengembangkan sistem kalender yang rumit dan memantau gerhana matahari dan bulan dengan cermat. Maka karena sebab itu Suku Maya Memprediksi Gerhana dengan mempunyai arkeoastronomi. Lalu analisis inskripsi Mayan, para ahli percaya bahwa Suku Maya telah memprediksi gerhana matahari dengan cukup akurat.

“Kenapa dari mereka terus bisa memprediksinya karena sebab tidak akan mungkin terjadi gerhana matahari yang kecuali ketika saat bulan baru. Dan mungkin saja tidak dapat terjadi sebuah gerhana bulan kecuali pada saat bulan purnama,” jelas Montero Garcia.

Setiap dari adanya tampilan dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa Suku Maya mungkin memiliki pemahaman tentang siklus Saros, yang merupakan siklus alami di mana gerhana matahari atau bulan berulang secara teratur. Dan merupakan dalam bagian saros berlangsung sekitar 18 tahun 11 hari dan 8 jam. Dengan memahami siklus ini, Suku Maya kemungkinan dapat memprediksi kapan gerhana matahari akan terjadi dengan cukup akurat.

Meskipun sebagian besar naskah Maya kuno tidak selamat, beberapa naskah yang masih ada. Yakni ialah seperti Dresden Codex dan Madrid Codex, berisi catatan tentang gerhana matahari dan bulan. Maka di sebut dengan sebagai dari bagian salah satu contoh terkenal adalah El Caracol di situs arkeologi Chichen Itza di Meksiko. Yang kemudian langsung di yakini di gunakan sebagai observatorium untuk mengamati gerhana.

Hingga bahkan mereka juga tentu selalu terus menerus dalam menggunakan dua kalender utama, yaitu Tzolk’in (kalender ritual 260 hari) dan Haab (kalender matahari 365 hari). Yang kian merupakan sebagai bentuk kombinasi kedua kalender ini membentuk siklus yang di kenal. Dengan jelas “Round Calendar” atau “Calendar Round” dengan panjang 18.980 hari atau sekitar 52 tahun. Dan dari sebuah keahlian Suku Maya dalam astronomi dan penanggalan memberikan kontribusi besar.

Naskah Kuno Suku Maya Tentang Gerhana

Yakni dari suatu nama Dresden Codex, salah satu naskah yang masih ada, diketahui berisi tabel-tabel perhitungan siklus bulan dan planet, serta catatan mengenai gerhana. Karena sebab Naskah Kuno Suku Maya Tentang Gerhana seperti dari naskah ini di sinyalir mencakup perhitungan siklus Saros. Yang mungkin saja di gunakan untuk memprediksi gerhana. Sehingga dengan kemudian langsung di temukan pada tahun 1965, Grolier Codex adalah salah satu naskah Maya yang kontroversial dan masih di perdebatkan keasliannya.

Dan karena jika di dalam sebuah autentik, naskah ini juga berisi catatan tentang astronomi dan kalender. Salah satu naskah yang lebih kecil, Paris Codex juga berfokus pada astronomi dan perhitungan waktu. Meskipun rusak parah, naskah ini memberikan wawasan tentang cara Suku Maya mengamati gerhana dan melakukan perhitungan kalender.

Hingga dalam adanya semacam hal situs arkeologi Copán di Honduras memiliki struktur astronomi yang mencolok, termasuk Altmaya (akropolis), di mana sejumlah stela dan altar ditempatkan untuk mencatat peristiwa astronomi penting. Kemudian Xochicalco adalah situs arkeologi yang mencakup kompleks observatorium. Terdapat sebuah piramida yang disebut Piramida Matahari, yang memiliki teras-teras yang digunakan untuk mengamati gerhana dan peristiwa astronomi lainnya.

Maka dari itu juga tentunya sebuah bentuk dari El Caracol di situs arkeologi Chichen Itza di Meksiko. Pastinya adalah struktur yang di yakini berfungsi sebagai observatorium. Nama “El Caracol” berarti “siput” dalam bahasa Spanyol, dan struktur ini mungkin di namai demikian karena tangga melingkar di dalamnya menyerupai cangkang siput yang melingkar di Gerhana Matahari.

Exit mobile version