Dana PIP
Dana PIP Di Potong? Bro Ron Kini Buka Suara, Publik Jadi Geram

Dana PIP Di Potong? Bro Ron Kini Buka Suara, Publik Jadi Geram

Dana PIP Di Potong? Bro Ron Kini Buka Suara, Publik Jadi Geram

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Dana PIP Di Potong? Bro Ron Kini Buka Suara, Publik Jadi Geram

Dana PIP (Program Indonesia Pintar) Yang Sejatinya Hadir Sebagai Penyambung Harapan Bagi Anak-Anak Dari Keluarga Tidak Mampu. Tuduhan serius mencuat ke permukaan setelah Ronald Ariston Sinaga, atau lebih di kenal sebagai Bro Ron, mengunggah sejumlah bukti dan testimoni yang mengindikasikan adanya pemotongan dana PIP oleh oknum di beberapa sekolah. Melalui kanal media sosialnya, Bro Ron menampilkan rekaman video dan dokumen pendukung yang mengungkap adanya pungutan liar yang di lakukan terhadap siswa penerima manfaat PIP. Dalam salah satu unggahannya, ia memperlihatkan bahwa beberapa siswa hanya menerima sebagian kecil dari jumlah dana yang seharusnya mereka terima. “Ini adalah bentuk ketidakadilan. Bantuan negara tidak boleh di jadikan ladang bancakan,” tegas Bro Ron dalam salah satu videonya.

Modus dan Dugaan Keterlibatan Oknum

Modus yang di gunakan oleh para pelaku tergolong sistematis. Setelah dana PIP cair ke rekening siswa, sejumlah pihak di duga melakukan pendampingan pengambilan secara kolektif dan kemudian melakukan pemotongan dengan dalih “biaya administrasi”, “biaya operasional”, hingga “ucapan terima kasih untuk pengusul”. Beberapa kasus bahkan menyebutkan nama anggota DPR yang di duga terlibat dalam praktik ini, meskipun pihak-pihak tersebut membantah keras tuduhan itu Dana PIP.

Dugaan ini menjadi lebih serius ketika di ketahui bahwa praktik serupa terjadi di beberapa kabupaten, mulai dari Garut, Karawang, hingga Bogor. Bahkan, dalam beberapa kasus, siswa dan orang tua mereka mengaku tidak berani bersuara karena takut mendapat intimidasi dari pihak sekolah. Unggahan Bro Ron sontak menuai gelombang reaksi dari publik. Tagar #UsutDanaPIP dan #LawanPungliPendidikan sempat meramaikan media sosial, menandakan bahwa keresahan terhadap integritas pengelolaan dana pendidikan bukan hal baru Dana PIP.

Memicu Gelombang Respons Dari Warganet

Viralnya unggahan Bro Ron yang membongkar dugaan pemotongan dana Program Indonesia Pintar (PIP) oleh oknum di sejumlah sekolah langsung Memicu Gelombang Respons Dari Warganet. Melalui platform X (dulu Twitter), Instagram, hingga TikTok, publik menyuarakan kemarahan, keprihatinan, dan desakan akan akuntabilitas lebih ketat terhadap pengelolaan dana pendidikan. Tagar seperti #UsutTuntasDanaPIP, #PendidikanBersih, dan #LawanPungliSekolah bermunculan dan menjadi trending di beberapa daerah. Banyak pengguna media sosial menilai bahwa praktik ini bukan hanya merugikan siswa miskin, tetapi juga mencederai nilai keadilan sosial dan amanat konstitusi.

“Kalau dana pendidikan saja di potong, apa yang masih bisa kita harapkan dari moral birokrasi kita?” tulis akun @andi_rahma dalam utas yang di sukai ribuan pengguna X. Warganet lain, @fitri_nl, menambahkan, “Banyak anak di desa nggak berani lapor. Mereka takut di-blacklist. Salut buat Bro Ron yang berani angkat suara.”

Respons positif terhadap langkah Bro Ron pun berdatangan. Banyak yang mengapresiasi keberaniannya dalam mengangkat isu yang selama ini di anggap tabu untuk di bicarakan secara terbuka. Beberapa pengguna bahkan menyatakan bahwa video dan dokumentasi yang di bagikan telah membuka mata mereka terhadap praktik terselubung yang kerap terjadi di balik bantuan sosial pendidikan.

Namun tidak sedikit pula yang mempertanyakan mengapa praktik seperti ini baru viral sekarang. “Bukankah pemotongan seperti ini sudah terjadi bertahun-tahun? Bedanya sekarang baru ada yang mau bicara,” ujar akun @tanpabatasreal, dalam komentarnya yang mengundang perdebatan di kolom diskusi. Di sisi lain, sebagian warganet mengaku pernah mengalami hal serupa. Mereka membagikan cerita tentang pemotongan dana PIP secara sepihak oleh pihak sekolah, yang di bungkus dengan alasan “sumbangan sukarela” atau “biaya pengurusan”.

Setelah Unggahan Bro Ron Terkait Dugaan Pemotongan Dana PIP Menjadi Viral

Setelah Unggahan Bro Ron Terkait Dugaan Pemotongan Dana PIP Menjadi Viral, gelombang reaksi tidak hanya datang dari publik, tetapi juga dari kalangan legislatif. Salah satu nama yang terseret adalah Denny Cagur, anggota DPR RI dari Komisi X yang juga di kenal sebagai figur publik. Namanya di sebut-sebut dalam video Bro Ron, yang mengungkap bahwa ada dugaan dana PIP aspirasi dari seorang anggota DPR di gunakan oleh pihak sekolah untuk kemudian di potong sebelum sampai ke tangan siswa.

Menanggapi tudingan tersebut, Denny Cagur langsung mengeluarkan klarifikasi tegas. Ia menyatakan bahwa dirinya dan tim tidak pernah memotong satu rupiah pun dari dana PIP yang di salurkan melalui jalur aspirasinya. Dalam pernyataannya kepada media, Denny menegaskan bahwa seluruh proses penyaluran di lakukan sesuai prosedur dan bahwa tuduhan tersebut mencemarkan nama baiknya.

“Saya terbuka jika masyarakat ingin mengawasi, dan kami tidak segan. Untuk melaporkan pihak-pihak yang menyalahgunakan nama kami untuk tindakan di luar prosedur,” ujar Denny dalam wawancara resmi. Ia juga menyebut bahwa tuduhan tanpa bukti dapat berujung pada fitnah dan di sinformasi. Serta akan mempertimbangkan langkah hukum jika di perlukan.

Pernyataan Denny pun menjadi pemicu ketegangan politik, terutama karena Bro Ron adalah kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Sedangkan Denny berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Meski Bro Ron telah menegaskan bahwa kritiknya tidak bermuatan politik dan hanya demi keadilan sosial. Beberapa pihak menyinyalir bahwa persoalan ini bisa merembet ke ranah persaingan antar partai. Namun Bro Ron merespons dengan santai dan elegan. Ia menyambut baik klarifikasi Denny. Bahkan menyampaikan bahwa tujuan utamanya bukan menyerang personal atau partai manapun, melainkan membela hak-hak siswa miskin.

Seharusnya Di Terima Utuh 100 Persen Oleh Siswa Tanpa Ada Potongan Dalam Bentuk Apapun

Menyusul viralnya unggahan Bro Ron yang mengungkap dugaan pemotongan dana Program Indonesia Pintar (PIP). Oleh oknum sekolah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) akhirnya angkat bicara. Pemerintah menegaskan bahwa praktik pemotongan dana bantuan pendidikan adalah pelanggaran serius yang tidak bisa di toleransi. Dan menyerukan pengawasan ketat dari berbagai pihak.

Dalam pernyataan resminya, Di rektorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Di tjen Di kdasmen) menyampaikan bahwa dana PIP. Seharusnya Di Terima Utuh 100 Persen Oleh Siswa Tanpa Ada Potongan Dalam Bentuk Apapun. Pemerintah juga mengingatkan kepada seluruh kepala sekolah, tenaga pendidik. Dan pihak terkait bahwa setiap tindakan pungutan liar atau penyalahgunaan dana PIP. Dapat di kenakan sanksi administratif, hingga berujung pada proses hukum.

“Dana PIP merupakan hak penuh peserta di dik, dan tidak boleh di potong dengan alasan apa pun. Termasuk untuk operasional sekolah atau imbal jasa,” tegas juru bicara Kemendikbudristek dalam konferensi pers di Jakarta. Pemerintah menekankan pentingnya pelaporan oleh masyarakat apabila di temukan dugaan penyimpangan.

Kami tidak akan segan memproses oknum jika laporan yang masuk terbukti valid,” tambah juru bicara tersebut. Sebagai bentuk tindak lanjut, Kemendikbudristek juga menginstruksikan kepada seluruh kepala dinas pendidikan daerah untuk melakukan audit internal dan investigasi cepat. Tanggapan pemerintah ini di harapkan dapat menjadi sinyal tegas bahwa negara hadir dan serius dalam mengawal integritas bantuan pendidikan. Namun, publik tetap menuntut langkah konkret lebih lanjut bukan hanya klarifikasi. Tetapi juga penindakan yang nyata terhadap para pelaku Dana PIP.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait