Ambivert Sering Kali Di Sebut Dengan Kepribadian Ganda

Ambivert Sering Kali Di Sebut Dengan Kepribadian Ganda
Ambivert Sering Kali Di Sebut Dengan Kepribadian Ganda

Ambivert Sering Kali Di Sebut Dengan Kepribadian Ganda Karena Menggabungkan Sifat Introvert Dan Ekstrovert. Apakah kamu sering kali merasa bersemangat ketika mengadakan pertemuan sosial, namun tiba-tiba kamu merasa terkuras secara mental di lain waktu? Maka kamu mungkin saja seorang Ambivert. Berdasarkan Science of People orang yang bersifat ambivert di definisikan sebagai: “orang yang memiliki sifat introversi dan ekstroversi, dan bisa berubah menjadi kedua sifat tersebut tergantung pada suasana hatinya, tujuan, dan konteksnya.” Singkatnya, Ambivert merupakan sifat yang bisa berbaur dengan sosial, namun di sisi lain ia memiliki sifat yang tidak mau bergabung dengan orang lain.

Kebanyakan ambivert melakukan hal ini di karenakan mereka tertarik terhadap suatu hal. Namun di sisi lain mereka juga tidak menyukai suatu hal. Berbeda dengan ekstovert dan introvert, ekstovert sifat yang sangat berbaur dengan sosial dan memiliki tenaga yang tiada habisnya. Sementara introvert, sifat yang menutup diri dari sosial dan tenaganya akan terkuras habis bila berhadapan dengan banyak orang. Sebagai seseorang yang sering merasa tertarik pada keadaan ekstrovert atau introvert tergantung pada situasinya, banyak yang mendefinisikan bahwa ini adalah “kepribadian ganda.”

Jika kamu merasa memiliki sifat Ambivert, tenang saja, kamu tidak sendirian. Karena penelitian membuktikan bahwa 50% orang di dunia memiliki sifat ambivert. Kemudian sisanya di bagi menjadi ekstovert dan introvert. Alyson Jones, merupakan seorang psikolog yang berada di Vancouver dan memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang tersebut. ia menjelaskan, “Dalam hal memahami kepribadian, ada sebuah kontinum dengan introversi di satu sisi dan ekstraversi di sisi lain, dengan ambivert berada di antara keduanya. Banyak orang yang akrab dengan gagasan tentang orang yang ekstrovert yang suka bersuara lantang atau introvert yang pendiam tetapi mereka mungkin tidak terlalu menyadari tentang orang yang ambivert.” 

Apakah Kamu Seorang Ambivert?

Apakah Kamu Seorang Ambivert? Tanyakan pada diri kamu. Ketika kamu berada dalam situasi sosial, apakah hal itu menambah energi kamu atau menguras energi kamu? “Bagi seorang ekstrovert, mereka akan memiliki energi saat bersama dengan orang lain. Sedangkan sifat introvert membuat seseorang akan kehilangan energi selama bertemu banyak orang walaupun mereka sedang berbahagia,” kata Jones. “Bagi para ambivert, kondisi energi yang mereka miliki mungkin tergantung pada situasi yang berlangsung. Orang macam apa saja yang berada di sana, dan juga tingkat keseimbangan tersebut yang sedang dirasakan dalam hal lain di kehidupan mereka. Jika terkadang kamu suka bersosialisasi dan berbaur dengan banyak orang, tapi di lain waktu kamu juga lebih suka menyendiri dan tidak di ganggu, maka bisa di katakan kamu adalah seorang ambivert,” ujar Jones.

Selain menyeimbangkan dualitas kepribadian ekstrem yang kontras, ada beberapa ciri yang umum di miliki kepribadian ambivert. Salah satunya, tidak ingin mengambil alih interaksi sosial dengan banyak orang, tingkatnya empati dan kemampuan mengatur emosi. Seperti yang di jelaskan Jones, “orang dengan sifat ini tak perlu menonjol pada acara sosial yang mereka kunjungi, namun mereka suka berpartisipasi secara sosial dengan berbicara dan mendengarkan semua percakapan. Mereka pintar memberi ruang untuk orang lain dan juga memberi perhatian kepada siapapun yang bersama mereka.”

Jones juga menambahkan, “Mereka juga mempunyai kepedulian yang tinggi. Karena mereka bisa menahan diri dari emosi dan juga menghargai pendapat orang lain walaupun mereka tak setuju dengan pendapat tersebut. Mereka sering kali terlibat dan penasaran, tapi saat energi mereka mulai menipis, mereka akan mencari waktu untuk mengumpulkan energi mereka kembali. Ambivert juga bisa mengatur emosinya dengan cukup baik karena mereka menghargai dan mengupayakan kesamaan dalam banyak hal di kehidupan. Mereka tak mau menjadi seseorang yang lantang dan ekspretif, juga tak mau menyimpan kebencian atau kekesalan secara diam-diam di dalam diri mereka.”

Tanda-tandanya

Menurut Jones, ada yang menjadi Tanda-tandanya bahwa kamu mungkin seorang ambivert, tanda-tanda ini sangat mudah di lihat dalam kehidupan sehari-hari kita. Nah jika kamu merasa memiliki tanda-tanda tersebut, dapat di pastikan kamu memiliki sifat ini. Berikut tanda-tandanya yang harus kamu ketahui:

  • Mengikuti acara sosial biasanya menyenangkan, tapi energi yang kamu miliki akan berkurang jika terlalu lama ada di dekat orang yang mulai banyak bicara. Makanya kebanyakan ambivert akan mengambil jeda waktu mereka atau membatasi diri mereka agar tidak terlalu jauh.
  • Kamu fleksibel. Kamu bisa bekerja dalam tim atau bekerja sendiri. Keduanya bisa di lakukan oleh ambivert, bila dengan tim dapat bekerja dengan baik. Jika sendiripun masih tetap bekerja dengan baik walau mungkin lebih lelah daripada bekerja dalam tim.
  • Setiap orang mendeskripsikan kamu secara berbeda, beberapa orang mungkin mengatakan kamu suka bersosialisasi, sementara yang lain mengatakan kamu adalah orang yang pendiam. Hal ini tergantung dengan siapa kamu berbicara, jika kamu tertarik dengan orang itu, maka kamu akan banyak bersosialisasi dengannya. Sementara jika kamu tidak tertarik, maka kamu akan membatasi diri untuk tidak terlalu terbuka.
  • Kamu menikmati waktu yang tenang, tetapi jika terlalu banyak waktu tenang, kamu akan merasa bosan dan kesepian. Maka kebanyakan ambivert berjalan-jalan sendirian untuk menikmati waktu tenang di tengah keramaian.
  • Kamu menikmati obrolan yang mengasyikkan, tetapi terkadang kamu hanya ingin sendiri dengan pikiranmu sendiri.
  • Kamu dapat menangani jaringan dan obrolan ringan, tetapi ketika kamu mencapai ambang batas sosial yang dangkal, kamu memiliki sedikit toleransi.
  • Sering mengalami perubahan suasana hati, dan kamu lebih memilih menghindari sesuatu hal ekstrem yang bisa merusak suasana hatimu.

Apa Kerugian Menjadi Seorang Ambivert?

Apa Kerugian Menjadi Seorang Ambivert? Seperti tipe kepribadian lainnya, ada suka dan duka yang muncul dengan sendirinya. “Seseorang yang bersifat Ambivert memiliki keseimbangan, hingga mereka bisa kesusahan ketika segala sesuatunya tidak seimbang atau tidak berjalan dengan baik,” kata Jones. “Karena orang dengan sifat ini dapat mengatur emosinya dengan sangat baik. Orang kadang-kadang melihatnya seperti orang yang tak memihak dan sangat analitis. Tetapi, karena orang ambivert bisa melihat kedua sudut pandang dan memahami pendapat lain, mereka bisa kelelahan bila menghadapi hal ekstrem.” Jones juga menambahkan, “Kadang kala orang dengan sifat ini merasa terlalu banyak menghabiskan waktu bersama orang-orang. Tetapi kalau terlalu sering sendirian bisa membuat mereka merasakan kesepian dan sedih.”

Lalu bagaimana seorang ambivert bisa bahagia? Hal ini cukup sederhana, kata Jones, yang mengatakan kepada kita: “Kunci kebahagiaan dari orang yang bersifat ambivert ialah memiliki keseimbangan antara waktu pribadi dan sosial.” Dan akhirnya, mengendalikan diri kita dan mengenali diri sendiri merupakan cara terbaik untuk mengetahui tipe kepribadian apapun. Cek kembali diri kamu secara berkala dan lihat interaksi seperti apa yang melibatkan kualitas introvert atau ekstovert kamu dan mulai dari sana. Apapun kamu, ambivert, ekstovert dan introvert, sejatinya kamu hanyalah manusia biasa yang tidak sempurna. Baik ambivert, ekstovert dan introvert pasti pernah melakukan kesalahan dalam hidupnya. Maka dari itu jangan pernah menyalahkan dirimu sendiri jika terkadang kamu merasa tidak bersosialisasi atau terlalu terbuka atau bahkan keduanya. Itu adalah sifat alami manusia sebagai seorang introvert, ekstovert dan Ambivert.

Exit mobile version