Rem Blong Di Turunan Panjang, Kenapa Bisa Terjadi?

Rem Blong Di Turunan Panjang, Kenapa Bisa Terjadi?
Rem Blong Di Turunan Panjang, Kenapa Bisa Terjadi?
Rem Blong Di Turunan Panjang, Kenapa Bisa Terjadi?

Rem Blong Atau Kegagalan Dalam Sistem Pengereman Menjadi Penyebab Suatu Kendaraan Sulit Untuk Di Kendalikan. Kegagalan sistem ini memberikan dampak fatal bagi pengendara maupun lingkungan sekitar. Dengan rentang dampak kerugian mulai dari kerusakan dan cidera ringan hingga dapat memakan korban jiwa. Penting untuk mengetahui kondisi kendaraan Anda sebelum bepergian. Meskipun berkendara dengan tujuan dalam kota, motor atau mobil tetap harus di jaga dalam kondisi prima. Selain mesin dan oli yang rutin serta wajib untuk di lakukan pemeliharaan, kondisi kaki kaki kendaraan juga harus di perhatikan. Kaki kaki kendaraan yang di maksud mulai dari ban, suspensi, gear set, hingga sistem pengereman. Komponen seperti sistem pengereman menjadi hal yang sangat penting mengingat kendaraan akan sangat sulit di kendalikan di jalanan. Jika sistem pengereman dalam kondisi terbaik, kendaraan akan dengan mudah di kendalikan. Kemudian, sistem pengereman juga merupakan prinsip utama dari berkendara yang notabennya bergerak maju atau mundur ke tujuan lalu berhenti.

Maju atau mundur ke tujuan dapat bekerja dengan bantuan mesin dan roda serta pengendalian dari pengemudi. Namun untuk berhenti, tidak ada komponen lain yang dapat menghentikan kendaraan dengan selamat selain dengan sistem pengereman. Maka dari itu, artikel kali ini kami akan membahas tentang fenomena rem blong yang belakangan viral terjadi di turunan yang panjang. Mengapa hal tersebut bisa terjadi, hingga bagaimana Anda dapat mengatasi hal yang dapat mengancam nyawa tersebut.

Fenomena kegagalan sistem pengereman yang terjadi di turunan khususnya turunan panjang terjadi umumnya pada kendaraan roda dua. Motor dengan transmisi otomatis menjadi langganan kegagalan sistem pengereman pada saat melewati wilayah perbukitan. Dan juga, kegagalan sistem pengereman ini tak hanya terjadi di motor dengan kondisi tak layak jalan, motor dengan kondisi baru juga sering mengalami kegagalan pengereman. Kondisi ini tentu di pengaruhi oleh skill dan pengalaman seorang pengendara ketika melewati tipe jalan seperti ini.

Mengapa Rem Blong Pada Motor Bisa Terjadi

Kegagalan sistem pengereman tak hanya terjadi pada motor matic saja. Dan juga tak selalu terjadi di kondisi jalanan menurun yang panjang. Rem blong dapat terjadi meskipun pada kondisi jalan dengan rute antar kota bahkan dalam kota. Mengapa Rem Blong Pada Motor Bisa Terjadi. Hal ini terjadi umumnya pada sistem pengereman hidrolik atau pengereman menggunakan piringan cakram. Meskipun tidak menutup kemungkinan pada sistem pengereman tromol juga dapat mengalami hal yang sama, namun hal ini sangat umum terjadi pada sistem hidrolik. Sistem pengereman hidrolik menggunakan komponen selang tanpa kabel rem. Yang mana sesuai dengan namanya, selan tersebut di isi dengan cairan atau fluida yang memberi tekanan pada piston yang terdapat pada master rem. Selanjutnya, piston tersebut mendorong kampas rem yang kemudian bergesekan dengan cakram sehingga dapat melambatkan laju kendaraan atau berhenti.

Pada sistem pengereman hidrolik maupun tromol, keausan yang terjadi pada kampas dan cakram maupun komponen di dalam tromol menjadi penyebab awal rem blong. Komponen yang aus akan memberikan kesulitan untuk melakukan pengereman karena pengendara akan memberikan tekanan lebih pada kampas. Dengan beban tekanan yang berlebih tersebut, umumnya komponen yang terdapat pada selang baik itu fluida maupun kabel rem akan mengalami kerusakan seiring pemakaian. Anda dapat mengganti kampas rem dan mengatur ulang tingkat kepakeman rem motor sebelum kegagalan pengereman terjadi.

Rem blong yang terjadi di kondisi jalanan umum perkotaan biasanya terjadi karena pengendara kurang memerhatikan kelayakan kendaraannya. Dan kegagalan pengereman tersebut harus di tanggulangi dengan menukar komponen yang rusak dengan yang baru. Namun, kegagalan sistem pengereman yang terjadi pada kondisi jalan menurun khususnya motor matic terjadi akibat panas berlebih yang terjadi di piringan cakram motor. Cakram motor yang panas akan memberikan daya cengkram kampas pada piringan cakram berkurang. Dan juga mengubah kepadatan fluida atau cairan yang menekan piston sehingga rawan terjadi kebocoran cairan pada selang rem.

Bagiamana Cara Mengatasinya

Jika kegagalan sistem pengereman terjadi ketika Anda melewati jalanan perbukitan yang menurun dan panjang. Anda harus dapat merasakan pengendalian motor melalui sistem pengereman terasa buruk atau baik baik saja. Karena hal tersebut merupakan antisipasi atau deteksi dini sebelum hal yang fatal terjadi. Jika Anda merasakan sesuatu seperti ketika menekan tuas rem cukup dalam namun motor tidak melambat seperti yang di inginkan. Maka, motor Anda dapat di pastikan mengalami indikasi awal kegagalan sistem pengereman. Bagaimana Cara Mengatasinya.

Jika hal itu terjadi dan dapat Anda rasakan, segera cari tempat untuk menepi yang aman. Kemudian, Anda di sarankan tidak memberikan apapun dan melakukan apapun pada motor dan piringan cakram Anda. Pada saat ini, piringan cakram Anda memiliki suhu yang tinggi sehingga kegagalan sistem pengereman terjadi. Dengan suhu tinggi teresebut, biarkan suhu pada piringan cakram menurun dengan sendirinya. Umumnya para pengendara menyiram piringan cakram mereka yang panas dengan air dengan alasan agar lebih cepat dalam pendinginannya. Justru hal ini sangat berbahaya dan memberikan kerugian materil kedepannya.

Pasalnya, piringan cakram yang terbuat dari material logam jika dalam suhu panas di siram dengan air. Maka piringan tersebut akan mengalami deformasi permukaan piringan cakram. Hal ini dapat mengakibatkan permukaan yang bergelombang sehingga pengereman tetap akan mengalami kegagalan meskipun suhu cakram yang rendah. Fenomena rem blong pada turunan panjang umumnya terjadi pada motor matic, karena motor ini hanya mengandalkan rem untuk melambatkan laju motor. Lain hal motor bertransmisi manual, laju kendaraan dapat di lambatkan dengan menggunakan engine brake yang di kombinasikan dengan sistem pengereman.

Hal ini dapat memberikan masa pakai rem lebih lama dalam kondisi ini karena pengendara tidak sepenuhnya bergantung pada sistem pengereman. Namun, tetap harus di perhatikan jika menggunakan engine brake sembari melakukan pengereman motor juga tetap harus di beri jeda untuk beristirahat. Hal ini dengan pertimbangan overheating pada mesin yang dapat berakibat buruk pada kendaraan.

Kesimpulan

Banyak yang beranggapan dengan menyiram piringan cakram akan mempercepat proses penurunan suhu pada sistem pengereman. Hal tersebut benar jika penggunaan air untuk menurunkan suhu, namun salah besar jika di terapkan pada komponen penting kendaraan. Dengan Kesimpulan, tidak ada yang harus di buru buru ketika kondisi ini sudah terjadi, keselamatan nyawa harus lebih di utamakan. Selain edukasi tentang penanganan ketika piringan cakram overheating sehingga menyebabkan rem blong. Edukasi kepada warga setempat hingga pemerintah untuk memberikan fasilitas seperti tempat beristirahat atau rest area di titik tertentu yang sering mengalami rem blong.

Di rest area tersebut dapat di tunjang dengan fasilitas blower untuk piringan cakram yang menghembuskan angin berkecepatan tertentu untuk mempercepat pendinginan. Yang mana hal ini tentu dapat memberikan rasa yang lebih aman. Sebab perhatian dari pihak berwajib dan kepedulian masyarakat setempat lebih terarah. Sehingga potensi kecelakaan dapat di hindari akibat Rem Blong.