Pola Makan Dapat Mempengaruhi Kualitas Tidur

Pola Makan Dapat Mempengaruhi Kualitas Tidur
Pola Makan Dapat Mempengaruhi Kualitas Tidur
Pola Makan Dapat Mempengaruhi Kualitas Tidur

Pola Makan Merupakan Rangkaian Atau Kebiasaan Dari Upaya Pengaturan Jenis Serta Jumlah Asupan Makanan Yang Di Konsumsi. Dengan tujuan untuk mempertahankan kondisi kesehatan, upaya penyembuhan penyakit, hingga menjaga kadar nutrisi di dalam tubuh. Terdapat beberapa bagian yang meliputi pola makan yaitu berdasarakan frekuensi, jenis, dan jumlah makanan yang di konsumsi. Untuk frekuensi, hal ini tentu berkaitan dengan jadwal atau waktu makan individu atau seseorang. Yang mana hal ini meliputi waktu makan pagi atau sarapan, waktu makan siang, dan makan malam. Serta tak ketinggalan juga frekuensi makan selingan yang juga menjadi bagian dari komponen pola frekuensi ini. Untuk jenis, tentu saja berkaitan dengan apa yang dikonsumsi individu atau seseorang. Dalam hal ini pemilihan karbohidrat atau makanan pokok, lauk pauk yang mencakup lauk hewani maupun nabati. Jenis ini juga meliputi konsumsi sayuran dan buah buahan yang di makan setiap hari. Umumnya masyarakat Indonesia memiliki jenis makanan pokok seperti beras, sagu dan gandum.

Kemudian untuk frekuensi jumlah, hal ini berkaitan dengan seberapa banyak porsi makanan di satu piring atau per sajian yang di konsumsi. Juga terdapat beberapa faktor seperti faktor ekonomi yang mempengaruhi pola makan individu atau suatu kelompok. Faktor ini sangat berpengaruh bagi individu atau suatu kelompok karena mempengaruhi daya beli. Yang mana daya beli dan upaya dalam menghadirkan bahan makanan dengan kualitas terbaik serta kuantitas yang cukup. Pengaruh ekonomi yang rendah cenderung memberikan pilihan bagi masyarakat dalam memilih makanan dengan lebih memperhatikan aspek selera ketimbang gizi.

Kemudian terdapat faktor lingkungan, sosial dan budaya yang berpengaruh terhadap cara makan dan pemilihan jenis makanan. Umumnya faktor ini mengatur jenis dan cara makan serta apa apa saja yang dapat dan tidak dapat di konsumsi di lingkungan tersebut. Serta lingkungan terkecil yaitu keluarga berpengaruh terhadap pola ini karena lingkungan yang kecil memberikan efek kebiasaan yang lebih cepat di bentuk.

Benarkah Kualitas Tidur Di Pengaruhi Oleh Pola Makan

Aktivitas padat seharian mengeluarkan energi dengan jumlah yang besar, dan hal ini tentu memberi dampak bagi tubuh seperti kelelahan. Dengan istirahat, tubuh dapat memulihkan energi serta rasa lelah dapat di hilangkan. Perbaikan kualitas tidur dapat di maksimalkan salah satunya dengan mengatur pola makan yang baik. Cara ini merupakan upaya lain selain rutin berolahraga, karena kualitas tidur dan istirahat bergantung pada bagaiaman cara tubuh melepas stress dan pemulihan energi. Cara tubuh melepas stress yang terbaik yaitu melakukan rekreasi atau dengan berolahraga yang rutin. Dan tahap pemulihan energi dapat dengan mengonsumsi makanan yang bergizi dengan pola yang teratur. Namun, Benarkah Kualitas Tidur Di Pengaruhi Oleh Pola Makan.

Hal ini dapat di buktikan bagi seseorang yang melakukan diet tinggi karbohidrat dan rendah lemak. Pada porsi diet ini, memberikan dampat baik pada saat seesorang beristirahat karena berpengaruh pada gerakan bola mata pada saat tidur. Pemilihan jam makan yang tepat sebagai penerapan dari komponen pengaturan pola ini adalah hal penting yang harus Anda perhatikan. Seperti pemilihan jam makan yang tidak terlalu dekat dengan jam tidur atau terlalu malam. Hal ini dapat menganggu proses metabolisme dan pencernaan tubuh. Baik di pagi maupun siang hari, pengaturan jumlah porsi per sajian juga penting di untuk di perhatikan.

Karena hal ini akan berpengaruh terhadap perilaku di waktu makan selanjutnya. Seperti jika porsi persajian makan siang terlalu atau lebih sedikit dari biasanya, maka nafsu makan akan meningkat di malam harinya. Dan hal ini tentu memberikan ketidakseimbangan dalam hal konsistensi jumlah sajian makanan yang di konsumsi. Kemudian, makanan berlemak juga sebisa mungkin di hindari untuk di konsumsi sebelum tidur. Hal ini memberi dampak seperti rasa yang tidak nyaman di perut dan memberikan efek mulas pada perut. Efek seperti rasa terbakar di sekitar area dada juga dapat di rasakan bagi seseorang yang berlebihan mengonsumsi makanan berlemak dalam satu hari tersebut.

Faktor Lain Yang Mempengaruhi Kualitas Tidur

Faktor stress dan kecemasan merupakan faktor utama seseorang mengalami gangguan dalam tidurnya. Dan terdapat beberapa Faktor Lain Yang Mempengaruhi Kualitas Tidur selain di atas. Tentu yang pertama yaitu jadwal tidur yang berantakan yang membuat seseorang sulit menjaga kualitas tidurnya. Yang mana rata rata orang dewasa memerlukan waktu 8 hingga 9 jam perhari untuk kebutuhan tidurnya. Selanjutnya bagi seseorang yang bekerja di depan layar elektronik atau seseorang yang membuka ponsel sebelum tidur. Hal ini memberi dampak ketika cahaya biru dari layar elektronik di terima mata yang berpengaruh pada produksi hormon melatonin. Yang mana hormon tersebut bertanggun jawab dalam regulasi tidur seseorang.

Kondisi kesehatan dan usia seseorang juga menjadi faktor dari menurunnya kualitas tidur seseorang. Dengan kondisi kesehatanyang kurang baik, orang tersebut tentu mengalami gangguan dalam tidurnya. Seperti tidur yang tidak nyenyak, atau kelebihan porsi tidur yang menyebabkan rasa lemas ketika bangun. Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan tidur seperti insomnia maupun apnea memberikan dampak yang signifikan terhadap kualitas tidur seseorang.

Pertambahan usia seseorang juga sangat berpengaruh terhadap kebutuhan tidur perharinya. Hal ini dapat di buktikan dengan memerhatikan pola tidur seseorang dengan usia lanjut di sekitar kita. Tentu kita dapat melihat bahwa seorang lansia memiliki waktu tidur yang lebih sedikit dari remaja atau anak anak. Yang mana hal tersebut di pengaruhi berbagai hal seperti kondisi kesehatan, makanan dan minuman yang di konsumsi hingga obat obatan.

Tentu respon tubuh seseorang berbeda beda dalam menanggapi beberapa faktor di atas. Jika upaya yang di lakukan demi memperbaiki kualitas tidur di rasa masih kurang dan tidak berpengaruh signifikan. Anda dapat melakukan konsultasi pada professional atau ahli di bidang ini. Penggunaan obat tidur tanpa pengawasan dokter atau ahli tentu akan menimbulkan efek yang tidak di inginkan kedepannya.

Kesimpulan

Kesimpulan artikel ini yaitu, tentu pola makan dapat berpengaruh terhadap kualitas tidur. Selain rutin berolahraga, penjadwalan pola makan juga memberi dampak yang baik bagi kesehatan tubuh. Dalam hal ini kesehatan tubuh melalui pola tidur teratur. Seperti yang di sebutkan di atas, penggunaan obat tidur dengan pengawasan dokter sangat di anjurkan jika mengalami masalah tidur. Hal ini karena mau bagaiamana pun, tidur tetap hal yang sangat di butuhkan oleh tubuh seseorang sebagai pemulihan energi.

Makanan yang sehat, bergizi dan dengan porsi yang seimbang akan memberi kualitas tidur yang terbaik. Tentu, hal ini juga harus di barengi dengan rutin berolahraga sebagai upaya melepasan stress. Olahraga tanpa menjaga pola konsumsi makanan tentu memberikan efek yang tidak seimbang bagi kesehatan. Begitupun sebaliknya, sehingga kualitas tidur sangat di pengaruhi oleh Pola Makan.