Penyakit Asam Lambung Perlu Di Waspadai

Penyakit Asam Lambung Perlu Di Waspadai
Penyakit Asam Lambung Perlu Di Waspadai
Penyakit Asam Lambung Perlu Di Waspadai

Penyakit Asam Lambung Atau Dikenal Juga Dengan GERD Merupakan Penyakit Yang Tidak Boleh Dianggap Remeh Karena Dapat Menyebabkan Komplikasi. Oleh karena itu, Penyakit Asam Lambung ini harus di waspadai, karena dapat terjadi pada siapapun. Gejala Penyakit Asam Lambung adalah sensasi panas seperti terbakar di area dada dan perut, mual muntah, dan sesak napas.

Asam lambung di produksi oleh kelenjar di dinding lambung dan berperan penting dalam proses pencernaan makanan. Ketika makanan masuk ke dalam lambung, hormon gastrin di lepaskan oleh sel-sel dalam lambung. Gastrin memicu kelenjar asam lambung untuk meningkatkan produksi asam, sehingga membantu dalam pemecahan makanan.

Selain rangsangan oleh makanan, saraf juga berperan dalam mengatur produksi asam lambung. Saraf akan berkomunikasi dengan lambung dan merangsang pelepasan asam lambung melalui sinyal-sinyal saraf.

Namun, terdapat kondisi ketika regulasi produksi asam lambung menjadi tidak seimbang, dan ini dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti refluks asam. Salah satu penyebab umum adalah pelemahan fungsi katup antara lambung dan esofagus, yang disebut sfingter esofagus bawah. Sfingter ini seharusnya mencegah asam lambung naik kembali ke esofagus. Namun, jika sfingter ini melemah atau tidak berfungsi dengan baik, asam lambung dapat merembes ke esofagus atau dengan mudahnya naik ke kerongkongan. Oleh karena itu, menyebabkan iritasi dan peradangan pada kerongkongan.

GERD dapat terjadi pada siapapun termasuk anak anak dan orang dewasa. Namun orang yang memiliki hernia hiatus, kelebihan berat badan, kehamilan, merokok berisiko memperburuk GERD. Tidak hanya itu saja, mengonsumsi makanan atau minuman tertentu seperti yang pedas, berlemak, atau bersifat asam juga dapat memperburuk keadaan GERD.

Kandungan kafein dalam kopi adalah salah satu faktor utama yang dapat merangsang produksi asam lambung. Kafein dapat merangsang kelenjar asam lambung untuk menghasilkan lebih banyak asam. Sehingga dapat menyebabkan refluks asam jika jumlah asam yang diproduksi melebihi kapasitas sfingter esofagus bawah untuk mencegahnya naik ke esofagus.

Penyakit Asam Lambung Tidak Akan Menyebabkan Kematian Mendadak

Penyakit Asam Lambung sering kali dikatakan dapat menyebabkan kematian mendadak akibat serangan jantung. Hal ini lantaran kedua penyakit ini, memiliki gejala yang sama yaitu sensasi panas seperti terbakar. Namun, faktanya Penyakit Asam Lambung Tidak Akan Menyebabkan Kematian Mendadak seperti serangan Jantung. Kendatipun begitu, penyakit asam lambung bukan penyakit sembarangan yang tidak perlu di atasi. Gerd harus di atasi dan di waspadai agar tidak menimbulkan komplikasi yang serius. Berbagai Komplikasi akibat GERD di antaranya adalah

Esofagitis adalah peradangan pada dinding dalam kerongkongan. Asam Lambung yang naik ke tenggorokan dapat mengikis dinding kerongkongan sehingga dapat menyebabkan peradangan. Esofagitis dapat menyebabkan nyeri dan kesulitan menelan.

Stricture Esofagus adalah penyempitan kerongkongan karena pembentukan jaringan parut. Jaringan parut ini terbentuk dari luka atau peradangan yang disebabkan oleh asam lambung. Sama seperti Esofagitis, Stricture Esofagus juga dapat kesulitan menelan karena tertutup oleh jaringan parut.
Barrett’s Esofagus adalah kondisi di mana sel-sel normal pada dinding dalam kerongkongan berubah menjadi sel-sel yang mirip dengan sel-sel usus kecil. Sebingga dapat meningkatkan risiko kanker esofagus.

Oleh karena itu, untuk menghindari komplikasi pada GERD dapat menerapka pola hidup sehat. Memang penyakit ini bukan penyakit yang menyebabkan kematian. Tetapi kita harus aware lagi terhadap kesehatan. Hal ini lantaran jika sudah terjadi komplikasi, tentu saja, perawatan yang dibutuhkan tidak akan sseperti perwatan biasanya. Bahkan terdapat kasus yang mengaharuskan untuk penderitanya melalukan tindakan operasi. Dan Pastinya biaya yang dibutuhkan sangat besar.

Penyakit Maag

Penyakit asam lambung dan Penyakit Maag seringkali di samakan, tetapi sebenarnya keduanya memiliki perbedaan meskipun sama sama terkait dengan gangguan pada sistem pencernaan. GERD dan maag di sebabkan oleh kelebihan asam lambung yang merusak lapisan pelindung lambung dan menyebabkan gejala seperti rasa sakit, ketidaknyamanan, dan iritasi pada perut.

Meskipun sering di gunakan secara bergantian, secara medis, istilah “maag” sebenarnya mengacu pada gejala, sementara “asam lambung” lebih mengacu pada penyebabnya. Penyakit asam lambung adalah kondisi di mana terdapat peningkatan produksi asam lambung atau penurunan kemampuan katup kerongkongan untuk menahan asam, sehingga asam lambung naik ke kerongkongan. Sementara itu, maag adalah istilah umum yang merujuk pada gejala seperti rasa sakit atau ketidaknyamanan pada perut bagian atas, yang bisa di sebabkan oleh berbagai faktor termasuk tingkat asam lambung yang tinggi.

Perbedaan lainnya terletak pada tingkat keparahan dan kronisitas. Penyakit asam lambung dapat bersifat kronis dan memerlukan perawatan jangka panjang, sementara maag mungkin hanya bersifat sementara dan dapat di atasi dengan perubahan gaya hidup.

Dalam pencegahan, keduanya penyakit ini sama sama perlu menghindari makanan pedas atau berlemak, tidak mengonsumsi makanan terlalu banyak, serta penggunaan obat antiasam seperti antasida.

Mencegah Penyakit GERD

GERD dapat di cegah dengan pola hidup sehat. Beberapa langkah yang dapat di lakukan untuk Mencegah Penyakit GERD adalah sebagai berikut.

Hindari makanan tinggi lemak, pedas, dan asam, karena jenis makanan ini dapat merangsang produksi asam lambung. Sebaliknya, pilihlah makanan yang rendah lemak, tinggi serat, dan mudah di cerna, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh.

Mengonsumsi makanan berat dalam porsi besar dapat menekan sfingter esofagus bawah, yang dapat meningkatkan risiko refluks asam. Oleh karena itu, hindari makan dalam porsi besar dan coba untuk mengonsumsi makanan dalam sedikit namun berulang.

Memberi waktu lambung untuk mencerna makanan sebelum berbaring dapat membantu mengurangi risiko refluks asam saat berbaring. Dengan demikian, Perhatikan waktu makan dan hindari makan terlalu dekat dengan waktu tidur.

Penting juga untuk menjaga berat badan yang sehat. Kegemukan dapat meningkatkan tekanan pada lambung dan menyebabkan refluks asam. Melakukan olahraga secara teratur tidak hanya membantu menjaga berat badan yang sehat tetapi juga dapat meningkatkan fungsi pencernaan secara keseluruhan.

Menghindari kebiasaan merokok dan membatasi konsumsi alkohol juga dapat berperan dalam mencegah asam lambung. Rokok dapat merelaksasi sfingter esofagus bawah dan meningkatkan produksi asam lambung, sedangkan alkohol dapat merangsang produksi asam lambung dan merelaksasi otot sfingter.
Terakhir, mengelola stres juga penting, karena stres dapat memengaruhi fungsi pencernaan.

Selain mencegah kita juga harus memahami bagaimana mengatasi saat asam lambung kumat.
Segera mencari posisi duduk atau berdiri dapat membantu mencegah asam lambung naik lebih jauh ke esofagus.
Menggunakan bantal tambahan di bawah kepala saat tidur agar membantu mencegah refluks.
Minum air dalam jumlah yang cukup juga dapat membantu meringankan gejala. Air dapat membantu menetralkan asam lambung dan meredakan iritasi pada esofagus. Hindari minum air besar-besaran sekaligus, dan sebaiknya pilih air bersuhu hangat.
Penggunaan obat seperti antasida dapat memberikan bantuan sementara dengan menetralkan asam lambung atau mengurangi produksi asam. Sehingga dapat membantu mengatasi Penyakit Asam Lambung.